Pergerakan IHSG Bakalan Bikin Geleng-geleng Kepala

Oleh : Wiyanto | Jumat, 03 Juli 2020 - 09:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Pergerakan IHSG terkonfirmasi whipsaw pada level support MA20 dan bullish trend line. Indikasi cukup kuat menguji resistance upper bollinger bands. Indikator stochastic bergerak positif pada span yang mengarah pada area overbought pada oscillator.

"IHSG berpotensi menguji resistance psikologis 5000 dengan support resistance 4930-5070," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya; ACES, ADHI, BSDE, CTRA, INTP, ITMG, LPKR, PWON, TLKM, TPIA, UNVR, WIKA.

IHSG (+1.07%) naik sebesar 52.39 poin kelevel 4966.78 dengan saham-saham sektor Property (+2.32%), infrastruktur (+1.98%) dan industri dasar (+1.77%) memimpin penguatan. Saham PTPP (+11.36%), ADHI (+9.92%) dan SMRA (+7.50%) naik signifikan. PTPP meraih pertumbuhan nilai kontrak terbesar hingga bulan Mei 2020 pada sektornya. Optimisme pada sektor property konstruksi terasa setelah pemerintah mengesahkan peraturan pemerintah Tapera yang diklaim akan menaikan tingkat pertumbuhan penjualan properti. Meskipun demikian investor asing masih tercatat net sell sebesar 210.15 Miliar rupiah dengan rupiah yang terdepresiasi 0.67% kelevel 14378 per USD.

Bursa Eropa membuka perdagangan dengan optimis. Indeks Eurostoxx (+1.69%), FTSE (+0.91%) dan DAX (+1.89%) naik lebih dari sepersen mengiringi penguatan indeks berjangka AS karena harapan baru untuk data pekerja AS. Saham-saham perbankan memimpin penguatan di Eropa setelah tertinggal sebagian besar industri lainnya inggu lalu. Euro naik 0,2% menjadi $ 1,1268. Pound Inggris naik 0,1% menjadi $ 1,2488. Investor menanti data ekonomi lanjutan dari AS ditengah peningkatan kasus corona virus.

Mayoritas indeks saham asia naik dipimpin oleh indeks HangSeng (+2.69%) dan CSI300 (+2.07%) naik lebih dari dua persen diikuti indeks saham Nikkei (+0.11%) dan TOPIX (+0.27%) yang cenderung bergerak moderate. Saham-saham Hong Kong mengungguli kenaikan setelah para investor kembali dari liburan, meskipun ada ketegangan baru-baru ini atas undang-undang keamanan nasional baru Cina atas kota kota Hongkong. Harga minyak stabil karena para pedagang menimbang kekhawatiran yang sedang berlangsung tentang penyebaran coronavirus di selatan AS terhadap penurunan kuat dalam stok minyak mentah.