Meningkat 8,5%, PT Lippo Karawaci Tbk Cetak Pendapatan Rp3,10 triliun di Kuartal I-2020

Oleh : Arya Mandala | Selasa, 30 Juni 2020 - 11:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan laporan keuangan kuartal I-2020 dimana total pendapatan perseroan meningkat 8,5% YoY menjadi Rp3,10 triliun dari Rp2,86 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan di Keterbukaan Informasi BEI pada Selasa (30/6), bisnis Real Estate Development tumbuh kuat sebesar 12.3% menjadi Rp678 miliar yang bersumber dari pengakuan pendapatan Orange County yang dalam tahap penyelesaian serta penjualan lahan komersial dan rumah toko serta penjualan lahan industri yang telah mendorong pendapatan LPCK sebesar 44% YoY menjadi Rp574 miliar dari Rp399 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di samping itu, kontribusi terbesar terhadap pendapatan, dari segmen bisnis healthcare, terus bertumbuh dengan peningkatan pendapatan sebesar 9,7% YoY, menjadi Rp1,88 triliun dari Rp1,71 triliun pada Kuartal I-2019. Tanda positif lainnya pada kuartal I-2020 adalah peningkatan pra penjualan sebesar 13% YoY, menjadi Rp703 miliar dari Rp623 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Dilansir dari laman IDX, tercatat laba Bruto Konsolidasian meningkat 7,0% YoY menjadi Rp1,33 triliun dimana LPKR membukukan laba bruto sebesar Rp1,33 triliun di kuartal I-2020 dibandingkan dengan Rp1,24 triliun dikuartal I-2019, ketiga pilar bisnis semuanya melaporkan peningkatan laba bruto.

“Sementara itu, kami harus melakukan penyesuaian dengan adanya adopsi PSAK 73 baru-baru ini,” tulis perseroan dalam keterangan resminya seperti dilansir dari laman IDX Selasa (30/6).

Menurut keterangan perseroan, PSAK73 menyebabkan perubahan dari Beban Sewa ke Biaya Bunga, sehingga EBITDA tampak menjadi lebih tinggi. Dampaknya sebesar Rp128 miliar yang menyiratkan normalisasi EBITDA sebesar Rp577 miliar, atau naik sebesar 23% YoY.

Real Estate Development memimpin pertumbuhan EBITDA, meningkat sebesar 108% YoY menjadi Rp148 miliar di kuartal I-2020 dari Rp71 miliar di kuartal I-2019. Disamping itu, Siloam membukukan pertumbuhan EBITDA yang kuat sebesar 31,3% YoY menjadi Rp304 miliar (Marjin 21,5%) di kuartal I-2020 dari Rp231 miliar (Marjin 17,9%) di kuartal I-2019.

Secara keseluruhan marjin EBITDA telah membaik menjadi 23% di kuartal I-2020 dari 16% di kuartal I-2019. Namun, sesuai dengan kebijakan akuntansi mark to market, kami mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp2,39 triliun di Lippo Karawaci pada kuartal I-2020, karena Rupiah terdepresiasi terhadap USD.

LPKR melaporkan rugi bersih konsolidasian sebesar Rp2,12 triliun, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp50 miliar pada periode sama tahun lalu. Melihat perkembangan nilai tukar saat ini, kami perkirakan akan adanya penyesuaian selisih kurs yang menguntungkan di kuartal II-2020 sesuai dengan kebijakan akuntansi mark to market.