Normalkan Kondisi Keuangan Borneo FC Siap Lanjutkan Kometisi

Oleh : Herry Barus | Senin, 29 Juni 2020 - 17:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Samarinda- Kerugian besar akibat pandemi Covid-19 tak ditampik Borneo FC Samarinda. Tanpa kompetisi membuat tim tak ada pemasukan.

Di sisi lain, klub berkewajiban membayar biaya operasional, serta menggaji pemain beserta staf pelatih.

Secara global, kerugian akibat mandeknya kompetisi nasional ditaksir hingga Rp 3 triliun. Dampak ekonomi ini besar karena sepak bola Tanah Air sudah menjadi industri. Sekaligus menggerakkan kesempatan kerja hingga 24 ribu orang.

Pernyataan tersebut dikemukakan Ketua Kajian Iklim Usaha dan Rantai Nilai Global LPEM Universitas Indonesia, Mohamad Dian Revindo. Disampaikan saat bersua Ketua PSSI Mochamad Iriawan.

"Perlu dicatat, dampaknya tak hanya untuk ekonomi saja. Menghasilkan dampak sosial yang bagi anak muda seperti kesehatan dan aktivitas hal positif lainnya," jelas Revindo.

Terpisah, Presiden Borneo FC Nabil Husein Said Amin turut mengeluhkan dampak besar Covid-19. Dia berharap kompetisi segera bergulir kembali agar kerugian finansial teratasi.

"Kami ikut kebijakan PSSI. Termasuk jika kembali berkompetisi. Sepak bola adalah industri yang melibatkan banyak pihak," kata Nabil.

Ditambahkan Nabil, dia juga tak mempermasalahkan jika klubnya bermain di Pulau Jawa. Sebab jika harus bermain di Samarinda tanpa penonton juga bisa menambah kerugian.

"Semua kebijakan nanti pasti yang terbaik untuk klub. Termasuk bermain di Pulau Jawa adalah pilihan yang tepat," pungkasnya. (*)