UL Resmi Buka Laboratorium Pengujian Kawat dan Kabel Skala Internasional

Oleh : Ridwan | Selasa, 11 April 2017 - 17:49 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, PT UL Internasional resmi membuka laboratorium kawat dan kabelnya di Indonesia. Laboratorium ini telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro).

UL memahami adanya peningkatan kebutuhan bagi industri kawat dan kabel di Indonesia untuk mempercepat waktu pelayanan ke pasar dalam memenuhi tantangan persaingan global yang semakin kompetitif.

“Kami membangun fasilitas pengujian di Indonesia dan menyediakan layanan yang bersifat lokal-untuk-lokal, dalam rangka mendukung pertumbuhan industri kawat dan kabel,” ungkap VP and General Divisi Kawat dan Kabel PT UL Internasional, L.F. Lai saat acara peresmian Laboratorium UL di Jakarta (11/4/2017).

Lai menambahkan, tujuan jangka panjang kami adalah dengan menggunakan laboratorium Indonesia ini sebagai wadah bagi UL untuk menjangkau seluruh bisnis sertifikasinya di ASEAN yang akan terus berkembang selama beberapa tahun kedepan.

Laboratorium baru UL di Indonesia saatn ini menyediakan Sertifikasi SNI, layanan pengujian jenis,pengujian contoh serta pengujian verifikasi dan lainnya. Laboratorium ini juga dapat memberikan layanan selanjutnya ke pelanggan untuk akses pasar di negara anggota ASEAN.

“Saat ini di Laboratorium kami sudah memiliki alat terlengkap untuk pengujian, total kami mempunyai 98 alat pengujian dengan total investasi alat tersebut mencapai USD 800 ribu,” terang Lai.

Saat ini UL bekerjasama dengan B4T Indonesia di bawah Kementerian Perindustrian mengenai penelitian pengembangan standar untuk regulasi baterai Li-ion di pasar Indonesia. Melalui kerjasama ini, UL Taiwan akan memberikan dukungan teknis kepada B4T dan akan membantu mengembangkan kompetensi teknis pada standar keamanan baterai Li-ion.

“Perjanjian teknis antara UL dan B4T ini menjadi tonggak kerjasama bagi kedua belah pihak dalam penelitian dan pengembangan standar serta untuk memajukan pertumbuhan sektor industri Indonesia,” tutup Lai.