PPPA Daarul Quran Semarang Berbagi Al-Qur'an dan Masker untuk Santri Madrasah Diniyah Magelang

Oleh : Krishna Anindyo | Selasa, 16 Juni 2020 - 14:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Semarang - PPPA Daarul Qur’an Semarang menyalurkan mushaf AlQur’an melalui program wakaf  Qur'an untuk para santri di Madrasah Diniyah Salafiyah Al-Ma'shum, Magelang. Sebuah madrasah yang terletak di Desa Punduh, Tempuran, Magelang ini tengah bersiap untuk kembali beraktifitas mengaji seperti biasa.

Ikhtiar untuk terus membumikan Al-Qur'an dan mencetak generasi Qur'ani masih terus dilakukan oleh PPPA Daarul Qur'an. Persiapan di era new normal menjadi pacuan semangat baru dalam misi melahirkan para generasi penghafal Al-Qur'an.

Madrasah yang telah berusia lebih dari setengah abad ini menjadi lembaga pendidikan Al-Qur'an satu-satunya yang ada di dusun ini. Sehingga tak heran jika jumlah santri di sini mencapai 400-san santri, yang terbagi dari jenjang Iqra hingga Al-Qur'an.

Setiap ba'da Magrib hingga Isya adalah waktu mereka untuk mengaji. Karena keterbatasan mushaf Al-Qur'an, maka tak jarang para santri harus saling bergantian. Namun, meski harus bergantian Al-Qur'an, mereka tetap semangat dalam menimba ilmu di sini.

Melihat antusiasme dan semangat mereka dalam mengaji, PPPA Daarul Qur’an Semarang terpanggil untuk bersilaturahmi dan membawa  Mushaf Al-Qur'an serta masker untuk para santri.

"Matursuwun sanget mas sowannya di madin kami, bahkan sampai dibawakan masker dan Al-Qur'an untuk santri di sini. Allhamdulillah, dengan adanya penambahan Al-Qur'an ini santri jadi tidak perlu lagi bergantian mushaf saat hendak mengaji," tutur Ustadz Afa, pengurus Madrasah Diniyah Salafiyah Al-Ma'shum sumber melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Industry.co.id pada Senin (15/6/2020).

“Jazakumullah khair untuk segenap donatur yang telah mengamanahkan kami  melalui program berbagi Al-Qur'an. Semoga dengan ikhtiar ini mampu menjadi ladang dakwah dalam membumikan Al-Qur'an hingga ke pelosok negeri,” ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Semarang, Muhammad Nur Fauzan.