Ekspor Impor Turun, BPS: Neraca Dagang RI Surplus USD2,1 Miliar

Oleh : Arya Mandala | Selasa, 16 Juni 2020 - 07:23 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan neraca Perdagangan pada Mei 2020 mengalami 

surplus sebesar USD2,1 miliar lantaran nilai ekspor lebih tinggi dari impor yakni sebesar USD10,53 miliar dan impor USD8,44 miliar.

"Jadi, ekspor kita mengalami pertumbuhan negatif baik untuk industri pengolahan, pertanian dan pertambangan. Impor turun curam baik karena barang konsumsi dan bahan baku dan barang modal," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin (15/6)

Menurut Suhariyanto, surplus tersebut sejatinya kurang menggembirakan karena mayoritas disumbang oleh penurunan ekspor sebesar 28,9% dan impor turun 42,2%. 

"Sepanjang Mei 2020, neraca dagang tersebut disumbang oleh ekspor sebesar USD10,53 miliar dan impor sebesar USD8,44 miliar. Ekspor pada Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 11,40%," ujarnya. 

Nilai ekspor Indonesia Mei 2020 mencapai USD10,53 miliar atau menurun 13,40 persen dibanding ekspor April 2020.

Demikian juga dibanding Mei 2019 menurun 28,95 persen. Sedangkan ekspor nonmigas Mei 2020 mencapai USD9,88 miliar, turun 14,81 persen dibanding April 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2019, turun 27,81 persen.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2020 mencapai USD64,46 miliar atau menurun 5,96 persen dibanding periode yang sama di 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD60,97 miliar atau menurun 3,50 persen.

Sementara itu, penurunan terbesar ekspor nonmigas Mei 2020 terhadap April 2020 terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar USD382,5 juta (40,90 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar USD130,6 juta (18,11 persen).

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Mei 2020 turun 0,08 persen dibanding periode yang sama 2019, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 21,02 persen, sementara ekspor hasil pertanian naik 5,63 persen.

Kemudian ekspor nonmigas Mei 2020 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu USD2,21 miliar, disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar USD1,09 miliar dan ke Jepang sebesar USD0,83 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,82 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar USD0,89 miliar.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–Mei 2020 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD10,48 miliar (16,26 persen), diikuti Jawa Timur dengan nilai USD7,97 miliar (12,36 persen) dan Kalimantan Timur dengan nilai USD5,95 miliar (9,22 persen).