Sebanyak 6,4 Juta Pekerja Telah Dirumahkan, KADIN: PHK Makin Lama Makin Meningkat

Oleh : kormen barus | Kamis, 11 Juni 2020 - 05:53 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta: Saat ini sebanyak 6,4 juta pekerja telah dirumahkan imbas pandemi covid-19. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani memperkirakan jumlah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan terus melonjak selama perekonomian belum pulih.

Asosiasi di bawah Kadin, kata Rosan, sampaikan bahwa PHK makin lama makin meningkat. "Angka kami yang dirumahkan atau di-PHK itu sudah mencapai 6,4 juta orang. Mungkin dari angka Kementerian Tenaga Kerja masih dua juta orang, angka ini kami dapat dari laporan asosiasi-asosiasi secara berkala," ungkap  Rosan di forum diskusi Denpasar12 secara virtual, Rabu, 10 Juni 2020.

 Rosan menuturkan angka pengangguran terbaru lebih tinggi dari data yang disampaikan Kementerian Tenaga Kerja. Jumlah pengangguran terbaru akibat PHK menyentuh dua juta orang.

Adapun sektor transportasi seperti Organda telah merumahkan sebanyak 1,4 juta tenaga kerja. Kondisi tersebut tak lepas dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di banyak daerah.

 Kemudian sektor perhotelan yang merumahkan 430 ribu orang lantaran 2.000 hotel di Indonesia terdampak pandemi.

 Selain itu, lanjut Rosan, Asosiasi Pertekstilan Indonesia mencatat 2,1 juta pekerja telah terdampak. Kemudian 500 ribu pekerja dirumahkan khusus di industri alas kaki.

 "Kalau yang dirumahkan itu kurang lebih 90 persen dan di-PHK ini 10 persen secara empiris. Dirumahkan ini kalau diperhatikan PHK ada konsekuensi bayar pesangon mereka tidak dalam posisi untuk mampu bayar pesangon," paparnya.

 Meskipun industri farmasi mendapatkan keuntungan di masa pandemi covid-19, sektor ini masih menghadapi kendala kekurangan bahan baku impor dan harganya naik hingga 400 persen.

 "Harga bahan baku naik 300-400 persen, sementara raw material masih impor. BPJS kesehatan juga masih ada utang Rp6 triliun sehingga mereka juga merumahkan dan PHK karyawan," tuturnya.

 Karena itu, Rosan memperkirakan ekonomi domestik pada kuartal II-2020 akan lebih berat dibanding kuartal pertama. Pertumbuhan bahkan bisa menyentuh nol persen.

"Asumsi Kemenkeu, apabila ada pengangguran baru lebih dari 5,2 juta orang kita masuk pada skenario berat, pertumbuhan ekonomi kita minus 0,4 persen dan kemiskinan baru 4,8 juta orang," pungkasnya.

 Selain Ketua Kadin, diskusi virtual Denpasar12 juga menghadirkan mantan Mendag Enggartiasto Lukita, pengurus NasDem Shanti Samdasani, serta panelis Suryopratomo dan anggota DPR Martin Manurung.