INDUSTRY.co.id - Jakarta - Peusahaan yang bergerak di industri asuransi jiwa, PT Avrist Assurance (Avrist) merilis laporan keuangan perusahaan tahun 2019. Dalam laporan tersebut, terdapat paparan kinerja keuangan sepanjang tahun 2019 dengan total pendapatan premi sebesar Rp. 3,2 triliun.

Angka ini tumbuh 100% dibandingkan dengan pendapatan premi di tahun 2018 senilai Rp. 1,6 triliun. Kemudian, Avrist Assurance juga mencatat nilai Laba Setelah Pajak sebesar Rp. 120 milyar dan Laba Komprehensif sebesar Rp. 394 milyar.
 
Presiden Direktur PT Avrist Assurance, Anna Leonita mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil nyata komitmen dan kerja keras dari segenap karyawan PT Avrist Assurance sepanjang tahun 2019 dalam memberikan layanan terbaik bagi para nasabah dan mitra usaha.

"Saya percaya bahwa SDM memiliki peran kunci dalam mewujudkan visi Avrist Assurance melangkah mantap menjadi 15 perusahaan asuransi jiwa teratas di tahun 2021 dan 10 perusahaan asuransi jiwa teratas pada tahun 2023," kata Anna melalui keterangan resmi yang diterima INDUSTRY.co.id, Selasa (9/6/2020).
 
Pada laporan keuangan konvensional 2019 yang telah diterbitkan, Avrist Assurance mencatat Rasio Solvabilitas di tahun 2019 pada level 428%.

Rasio yang dihitung dengan metode Risk Based Capital (RBC) tersebut menunjukkan bahwa Avrist Assurance memiliki modal 308% atau 3,56 kali lebih tinggi dari modal minimum persyaratan OJK sebesar 120%.

Berdiri sejak tahun 1975, PT Avrist Assurance (Avrist) telah mengembangkan beberapa kanal distribusi antara lain Agency, Bancassurance, Employee Benefit, dan Syariah yang menyediakan produk-produk asuransi jiwa, asuransi kecelakaan dan kesehatan, asuransi berbasis syariah, asuransi jiwa kredit dan pensiun baik untuk perorangan maupun korporasi.  

Perkembangan bisnis Avrist juga tidak luput dari dukungan lebih dari 3,200 agen yang telah memiliki sertifikasi dan lebih dari 400 karyawan yang tersebar di 25 kantor pemasaran Avrist.