Putus Asa Covid-19, Warga Amerika Nekat Minum Cairan Disinfektan Bikin Geleng-geleng Kepala

Oleh : Candra Mata | Minggu, 07 Juni 2020 - 16:47 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Hingga hari ini Minggu (7/6), pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Amerika Serikat telah mencapai 1,96 juta orang. Kemudian pasien sembuh tercatat 458 ribu orang sementara yang meninggal menjadi 111 ribu. Dengan demikian Amerika telah menjadi epicentrum Covid-19 di dunia. 

Fenomena peningkatan penularan Covid-19 serial hari di Amerika tersebut membuat sebagian warga depresi dan putus asa. Mereka dikabarkan nekat meminum disinfektan lantaran mereka percaya cairan itu efektif untuk membasmi virus corona.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika pun memberikan peringatan keras dan merilis keterangan tindakan tersebut tidak efektif dan berbahaya. 

“Praktik-praktik ini menimbulkan risiko kerusakan jaringan yang parah dan cedera korosif dan harus benar-benar dihindari,” kata laporan CDC dilansir dari laman New York Daily News. 

CDC juga membuat survei yang melibatkan sekitar 502 responden. para partispan tersebut mengakui tentang bahaya disinfektan dan cairan pemutih bagi kesehatan. 

Namun demikian, menurut mereka,  warga di Amerika sudah tidak punya pilihan lain. Karena menurut mereka anjuran Pemerintah untuk berdiam diri di rumah tetap tidak menjamin warga terbebas dari paparan virus Corona. 

"Warga memilih minum disinfektan ketimbang diam dirumah dan meninggal dunia seperti 110.000 orang Amerika lainnya. Saat ini penting sebuah pesan disampaikan kepublik mengenai praktik pembersihan dan disinfeksi yang aman dan efektif yang ditujukan untuk mencegah transmisi covid-19 di rumah tangga,” jelas laporan CDC. 

Adapun dari hasil survey yang sudah dilakukan CDC, 4 persen mengaku telah meminum atau berkumur dengan disinfekan, termasuk cairan pemutih. 

18 persen lainnya menggunakan bahan pembersih tersebut pada kulit. Lalu 10 persen respondeb menghirup aroma cairan disinfektan. 

Sementara itu, usia para peserta yang disurvei mulai dari 18 hingga 86 tahun dan didominasi kalangan perempuan.