Tolong Dicatat! Hasil Rapid Test Covid-19 Negatif Belum Tentu Tidak Sakit! Ini Penjelasan Ahli Kesehatan...

Oleh : Candra Mata | Jumat, 05 Juni 2020 - 07:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Juru bicara pemerintah penanganan virus corona, Achmad Yurianto menjelaskan bahwa hasil Rapid Test negatif tidak menjamin bahwa yang bersangkutan tidak sakit.

"Karena rapid test mengukur antibody seseorang dari virus," ujar Yurianto dalam berbagai kesempatan. 

Dengan demikian, menurutnya pemeriksaan negatif wajib mengulang tes setelah 7 hari dan hari ke 10.

"Bagi masyarakat yang hasil rapid test nya dinyatakan negatif, wajib membatasi diri, dan tetap menjaga jarak," jelasnya.

Hal ini, menurut Yuri, karena dikhawatirkan saat rapid test berlangsung, virus belum bereaksi, dan memerlukan 7 hingga 10 hari untuk memastikan seseorang benar-benar tidak terinfeksi positif corona dengan pemeriksaan ulang.

"Jika timbul gejala yang jelas kearah corona, maka disarankan memeriksakan diri ke rs rujukan pemerintah," pungkasnya. 

Senada dengan Yuri, pengamat Kebijakan Kesehatan di Aceh, Dr Nasrul Zaman Mkes yang juga Pembina LSM Satyapila Aceh Tenggara, mengatakan, rapid test bukan membuktikan seseorang positif terkena virus corona (covid-19), tetapi hanya untuk membuktikan imunitas tubuh seseorang.

Rapid test itu sudah sejak bulan lalu tidak direkomendasikan oleh WHO bahkan negara negara Eropa dan Amerika sudah tidak menggunakannya lagi meski di awal sudah memesan sangat banyak.

"Sayangnya Indonesia baru memesannya dan mendistribusikannya ke daerah-daerah termasuk Aceh," ujar Nasrul Zaman Mkes, seperti dilansir dari Serambinews.com Jumat (5/6).

Menurut dia, rapid test secara umum hanyalah membuktikan imunitas tubuh seseorang yang dilakukan test, bukan membuktikan seseorang positif Covid-19.

“Oleh karena pascarapid test seseorang yang dinyatakan positif pun harus di test kembali jika hendak mengetahui terpapar covid-19 atau tidak," jelasnya.