Mengenal Prof. Poorwo Soedarmo Bapak Gizi Indonesia Pencetus Slogan 4 Sehat 5 Sempurna

Oleh : Nata Kesuma | Kamis, 28 Mei 2020 - 07:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Masih ingat slogan 4 Sehat 5 Sempurna?. Ya, slogan yang mudah di ingat tersebut merupakan sebutan pengelompokan makanan kaya nutrisi yang sangat diperlukan oleh setiap manusia, terdiri dari makanan pokok, lauk-pauk, sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.

Adapun gerakan slogan 4 Sehat 5 Sempurna sendiri merupakan adaptasi dari rekomendasi USDA, basic four atau basic five. Di Indonesia istilah tersebut kemudian dikenal sebagai Empat Sehat Lima Sempurna (ESLS). 

Adalah Prof. Poorwo Soedarmo Bapak Gizi Indonesia yang menjadi pelopor sekaligus yang mulai mempopulerkan istilah 4 Sehat 5 Sempurna sejak tahun 1950. 

Slogan tersebut melekat hingga kini bahkan lebih populer ketimbang slogan yang muncul di tahun-tahun berikutnya yakni ‘Isi Piringku Bergizi Seimbang.’

Asal tau saja, Poorwo Soedarmo merupakan sosok pertama yang memperkenalkan, merintis dan mengembangkan pengetahuan tentang gizi dan ketenagaan gizi di Indonesia.

Hadirnya ribuan tenaga gizi dengan berbagai tingkatan Diploma sampai S3 dan guru besar, bermula dari gagasan dan perjuangan Poorwo pada tahun 1950-an.

Dilansir dari berbagai sumber, Ia dilahirkan di Malang, Jawa Timur, pada 20 Februari 1904 dan meninggal pada usia 99 tahun. 

Pria lulusan sekolah kedokteran Stovia tahun 1927 ini merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 

Berdasarkan beberapa catatan historis, ia pernah bekerja sebagai kepala pelayanan medis hingga tahun 1948. Poorwo yang mendapat ijazah dokter dari Ida Gaigako kemudian menjadi dokter kapal ‘Polodarus.’

Ketertarikan terhadap ilmu nutrisi diawali ketika ia berlabuh di London tahun 1949. Akhirnya, Poorwo menempuh studi malaria dan peran DDT di London School of Hygiene and Tropical Medicine.

Ia juga belajar ilmu gizi di Post Graduate Institute, London (1949) dan Institute of Nutrition, Manila (1950). Kemudian ia mendalami ilmu yang sama di School of Public Health and Nutrition, Harvard University (1954-1955).

Setelah menimba ilmu gizi di luar negeri, Poorwo kembali ke Indonesia dan mendirikan Akademi Ahli Diit dan Nutrisionis atau dikenal juga dengan APN (Akademi Pendidikan Nutrisionis), yang kemudian diganti nama Akademi Gizi. 

Poorwo menjadi guru besar pertama Ilmu Gizi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tahun 1958. Dua tahun kemudian Poorwo lulus dari Institute of Nutrition Sciences, Columbia University, New York.

Poorwo tercatat sebagai penerima Bintang Mahaputra Utama tahun 1992 dari Pemerintah Indonesia atas jasa mengembangkan gizi. Di samping penghargaan itu, ia mendapat piagam penghargaan Ksatria Bakti Husada Kelas I pada tahun 1993.