Setelah Suntik Maskapai Lufthansa Rp147 triliun, Pemerintah Jerman Anggarkan Rp1.603 triliun untuk Pulihkan Industri Terdampak Covid-19

Oleh : Candra Mata | Rabu, 27 Mei 2020 - 08:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Maskapai penerbangan terbesar di Eropa yakni Lufthansa alami kerugian sangat dalam akibat permintaan penerbangan yang tertekan cukup parah imbas Covid-19.

Sejatinya Lufthansa merupakan perusahaan yang sehat secara operasional sebelum adanya pandemi covid-19

Pemerintah Jerman pun sepakat menggelontorkan dana talangan (bailout) kepada Lufthansa dengan dana hingga 9 miliar euro atau sekitar Rp147 triliun. Keputusan tersebut diungkapkan Kementerian Keuangan dan Ekonomi Jerman, demi menyelamatkan Lufthansa dari ancaman kebangkrutan.

Melalui bailout yang dikeluarkan tersebut, maka Pemerintah Jerman memiliki hak sebesar 20-25% saham maskapai Lufthansa. Kemudian, pemerintah juga akan menempatkan dua orang di kursi dewan pengawas perusahaan, salah satunya akan menjadi anggota komite audit perusahaan.

"Dukungan yang kami siapkan di sini hanya untuk jangka waktu terbatas, ketika perusahaan kembali fit negara akan menjual sahamnya kembali. Kita berencana untuk menjual saham Lufthansa nanti pada akhir tahun 2023," kata Menteri Keuangan dan Ekonomi Jerman Olaf Scholzdilandir seperti dilansir iNews, pada Rabu (27/5).

Tak hanya Lufthansa, banyak maskapai terdampak lainnya juga meminta bantuan Pemerintah Jerman demi hadapai tekanan akibat Covid-19 seperti Franco-Dutch Air France dan maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) American Airlines, United Airlines dan Delta Air Lines.

“Banyak yang harus kami bantu sekarang, tidak hanya Lufthansa. Pemerintah sejauh ini telah menyiapkan dana hingga Rp1.603 triliun untuk mengambil alih saham di perusahaan-perusahaan terdampak Covid-19,” kata Scholz.

Sekadar informasi, pemerintah Jerman dalam beberapa dekade telah melepas saham di banyak perusahaan meski masih menjadi pemegang saham terbesar seperti pada Deutsche Post dan Deutsche Telekom. Pemerintah Jerman juga masih memiliki 15% kepemilikan di Commerzbank.