Anjlok Rp12,1 triliun, Raksasa Industri Lingerie Victoria’s Secret Menyerah Tutup 250 Toko

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 23 Mei 2020 - 05:00 WIB

INDUSTRY co.idJakarta, Raksasa industri ritel pakaian dalam Victoria's Secret menutup ratusan tokonya setelah penjualan pakaian dalam wanita tersebut turun drastis menjadi USD821.5 juta atau sekira Rp12,1 triliun (kurs Rp14.770 per USD).

Dikutip dari USA Today pada Sabtu  (23/5), L Brands selaku perusahaan yang menaungi label pakaian dalam asal Amerika Serikat itu, melaporkan mengalami kerugian yang signifikan akibat COVID-19. 

Penjualan ritel pakaian dalam tersebut turun hingga 46 persen selama kuartal pertama yang berakhir pada 2 Mei 2020. 

Saham L Brandss telah jatuh lebih dari 75% dari puncaknya pada tahun 2015.

Sedangkan, pada Februari, L Brands mengumumkan kesepakatan untuk menjual saham mayoritas di Victoria's Secret kepada Sycamore Partners, sebuah perusahaan ekuitas swasta New York.

Namun sayangnya kedua belah pihak membatalkannya setelah Sycamore berusaha untuk mundur dari kesepakatan di pengadilan pada Mei. 

Asal tau saja, sebelum terjadinya pandemi virus corona, Victoria's Secret sudah dikabarkan mengalani penurunan penjualan. 

Oleh karena munculnya sejumlah label pakaian dalam alias lingerie yang menawarkan konsep berbeda dalam menampilkan keseksian wanita. 

Selain Victoria's Secret, Pandemi Covid-19 juga telah memaksa penutupan berbagai toko di berbagai belahan dunia. Perusahaan ritel besar lainnya berada di ambang bencana keuangan.