Mendag Salurkan Alat Kesehatan kepada Pemprov JawaTimur

Oleh : Krishna Anindyo | Kamis, 21 Mei 2020 - 15:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Surabaya  - Upaya penanganan dampak pandemi COVID-19 terus dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, termasuk di bidang perdagangan. Kali ini, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyambangi Kota Pahlawan, Surabaya, untuk memberikan bantuan alat kesehatan dan donasi uang tunai dari program “Kemendag Peduli” kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan yang berada di garda depan untuk membantu saudara-saudara kita yang berjuang melawan COVID-19.

Kemendag Peduli adalah satuan tugas yang didirikan Kementerian Perdagangan atas inisiasi para pegawai yang ingin menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membantu menanggulangi pandemi COVID-19 di Indonesia.

Selain itu, berbagai pihak seperti asosiasi dan institusi juga dapat menitipkan donasinya untuk disalurkan ke pihak-pihak yang membutuhkan.

“Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah. Kami sengaja datang ke Surabaya untuk menyampaikan bentuk kepedulian kami khususnya untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan,” ujar Mendag Agus saat menyampaikan bantuan kepada Provinsi Jawa Timur yang diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Rabu (20/5/2020).

Bantuan sosial dari program Kemendag Peduli tersebut berupa 2.500 buah baju APD, 15.000 buah masker medis, 1.300 buah sarung tangan, 1.000 buah face shield, 1.000 buah cover shoes, 100 buah hand sanitizer, 1.000 buah kacamata APD, 5.000 buah sabun antiseptik, 500 kg beras, 2.004 liter minyak goreng, serta donasi uang tunai sejumlah Rp200.000.000. Sebelumnya, hal yang sama disampaikan di Jakarta, Semarang, Bandung, dan Serang.

Sebagai wujud dukungan untuk menjaga pasar rakyat tetap dapat tetap beroperasi, Kementerian Perdagangan melalui Ditjen Perdagangan Dalam Negeri telah melakukan refocusing anggaran tahun 2020 yang berupa bantuan alat dan sarana kesehatan untuk pedagang dan pembeli di pasar rakyat dalam menanggulangi COVID-19.

Bantuan alat kesehatan ini diberikan untuk pedagang dan pembeli di 157 pasar rakyat di seluruh Indonesia dengan total anggaran sebesar Rp5,4 miliar dan Provinsi Jawa Timur mendapat alokasi untuk 29 pasar.

Kementerian Perdagangan juga memberikan bantuan untuk pasar-pasar rakyat di Provinsi Jawa Timur yang meliputi 29 unit tangki air; 29 unit wastafel cuci tangan; 290 dus masker; 290 dus sarung tangan plastik; 87 dus sarung tangan lateks; 29 jeriken sabun cair; 29 unit bilik antiseptik; serta 29 jeriken cairan antiseptik.

“Agar kegiatan ekonomi rakyat tetap berjalan dan ketersediaan barang pokok dan penting bagi masyarakat terpenuhi, pasar rakyat dan ritel modern harus tetap beroperasi namun tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Bantuan tersebut diharapkan dapat mendukung kegiatan para pedagang agar tidak terus mengalami penurunan transaksi penjualan dan omzetnya. Jadi dorong pasar rakyat tetap beroperasi dengan mengedepankan dan disiplin ikuti Protokol Kesehatan,” ungkap Mendag.

Selain itu, untuk membantu pengelola gudang Sistem Resi Gudang (SRG) yang terkena COVID-19, Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga memberikan bantuan alat kesehatan untuk 7 gudang SRG di 5 kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Bantuan tersebut difokuskan untuk membantu yang berhubungan dengan petani, kelompok tani, gapoktan dan koperasi maupun pelaku usaha (pedagang, prosesor, pabrikan) dalam mengurangi penyebaran virus COVID-19.

Bantuan alat kesehatan tersebut berupa 14 paket masker kain untuk karyawan pengelola gudang SRG, 7 unit wastafel portable, 7 unit sabun pencuci tangan, 14 unit sprayer/alat semprot elektrik, 7 paket obat disinfektan, 14 unit kacamata pelindung, 14 paket masker anti air, dan 14 paket sarung tangan karet.

Mendag berharap, seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Jawa Timur, tetap bersabar dan kuat menghadapi pandemi ini. Mendag juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying.

“Berbelanjalah secukupnya karena pemerintah menjamin ketersedian barang pokok dengan harga yang terjangkau,” pungkas Mendag.