HKI: Tren Relokasi Pabrik Padat Karya Dinilai Masih Wajar dan Positif

Oleh : Ridwan | Kamis, 14 Mei 2020 - 13:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Tren perpindahan pabrik dari berbagai wilayah industri ke Jawa Tengah dinilai bukan sebagai hal baru dan masih bernilai positif.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar mengatakan hal itu sudah terjadi dalam tiga tahun terakhir ini. Menurutnya, isu utama dari kegiatan relokasi yakni tekait upah minimum provinsi atau UMP.

"Kalau untuk industri alas kaki, garmen, atau sejenisnya lokasi produksi bukan menjadi masalah tetapi pergeseran dari yang upah tinggi ke rendah tentu yang lebih diperhatikan," kata Sanny yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Kadi Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sanny mencontohkan pada sebuah pabrik jika memiliki 5.000 karyawan lalu dihadapkan dengan UMP satu wilayah Rp4,7 juta dibandingkan dengan daerah ber-UMP Rp2,2 juta seperti Brebes, maka akan lebih memilih relokasi.

Pasalnya, dari selisih angka itu maka modal untuk membangun pabrik sudah bisa ditutup dalam waktu satu bulan saja. Sanny menilai tren ini ke depan akan berlanjut apalagi dengan berbagai rencana investasi baru.

"Jadi masih positif saja selagi pindahnya di daerah yang termasuk Nusantara bukan di Myanmar atau Vietnam kan? Karena tak hanya yang dari Banten dari Bekasi, Karawang juga sudah banyak yang pindah ke Jawa Tengah," ujarnya.

Sanny pun menilai ke depan arah pengembangan kawasan Bekasi akan diisi oleh industri dengan teknologi tinggi yang memiliki alokasi upah tinggi pula. Tak hanya itu, industri ini juga membutuhkan kedekatan dengan Ibu Kota.