Motivasi Ramadhan: Adab Dalam Berdoa

Oleh : Anaz Almansour | Selasa, 12 Mei 2020 - 09:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Mengutip Ihya Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar menyebutkan 10 ADAB BERDOA. Hal ini menunjukkan betapa sakralitas ibadah doa.

PERTAMA, kita menantikan waktu-waktu mulia seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur.

KEDUA, kita memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, saat dua pasukan berhadap-hadapan siap tempur, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya.

KETIGA, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah sesudah berdoa.

KEEMPAT, mengatur volume suara agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah.

KELIMA, menghindari kalimat bersajak dalam doa karena dikhawatirkan justru melewati batas dalam berdoa. Prinsipnya tidak berlebihan dalam penggunaan kata-kata saat berdoa.

KEENAM, berdoa dengan penuh ketundukkan, kekhusyukan, dan ketakutan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

KETUJUH, mantap hati dalam berdoa, meyakini pengabulan doa, dan menaruh harapan besar dalam berdoa. Sufyan bin Uyaynah mengatakan, sadar akan kondisi dirimu jangan sampai menghalangimu untuk berdoa kepada-Nya. Allah, kata Sufyan, tetap menerima permohonan Iblis yang tidak lain adalah makhluk-Nya yang paling buruk.

KEDELAPAN, meminta terus menerus dalam berdoa.

KESEMBILAN, membuka doa dengan lafal zikir. Kita dianjurkan untuk membuka doa dengan pujian dan shalawat. Demikian pula ketika mengakhiri doa.

KESEPULUH, taubat, mengembalikan benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan “menghadap” Allah Subhanahu wa ta’ala

dengan cara mematuhi segala aturan agama. 

Pasal sepuluh ini yang sangat penting.

“PASAL KESEPULUH, ini pasal terpenting dan cukup mendasar dalam pengabulan doa, yaitu taubat, mengembalikan benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan “menghadap” Allah Subhanahu wa ta’ala ,”

(Lihat An-Nawawi, Al-Adzkar Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar, Kairo, Darul Hadits, 2003 M/1424 H, halaman 372). 

Wallahu a‘lam.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Salam Rezeki Berlimpah 

Anaz Almansour : Founder Rezeki Healing