Tya Subiakto dari Musisi dan Sutradara Menjadi Novelis

Oleh : Herry Barus | Jumat, 08 Mei 2020 - 13:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Seringkali orang kreatif merasa tidak nyaman pada zona mapan. Hal tersebut juga dirasakan Tya Subiakto, komposer, conductor, penata musik dan sutradara film. Kemudian tiba-tiba Tya menghilang dari panggung entertainment Indonesia.

Tiba-tiba di tahun 2020 ini penata musik untuk puluhan judul film ini come back dengan nuansa berbeda.

Sejak menikaj dengan Agyl Shariar tahun 2019,Tya sering berdiskusi soal bidanb tulis menulis, khusi8 sastra

"Gara-gara beliau aku jadi kepengen nulis. Karena setiap ada ide, dia bilang, sayang kamu tulis dengan kalimat kamu sendiri. Tiba-tiba begitu aku sodori, dia bilang bagus kok nulisnya. Dari situ aku udah mulai PD nulis." ujar Tya Subiakto melalui saluran telepon, Selasa (5/5/2020).

Novel perdana mantan istri aktor Candy Satrio ini bertajuk Panggil.a Aku Mama (PAM) Tya mengungkapkan kalau novelnya kebangaanya itu  adalah sebuah skenario yang berjudul 'Kapan Kamu Manggilku Mama'. Namun akhirnya Tya mengubahnya dengan judul yang lebih ringkas yakni 'Panggil Aku Mama'. Judul itu merupakan sumbangsih dari suami Tya.

"Ini memang ajaib. Aku awalnya nulis skenario dulu. Aku nulis di tengah perjalanan di kereta. Ini juga aku persembahkan buat film pertama mas Agyl. Tiba-tiba Covid-19 akhirnya aku ubah format yang awalnya skenario jadi novelisasi." ungkap penata musik film 'Bidadari Jakarta' ini.

Tya mengatakan kalau  proses penulisan novel ini memakan waktu sekitar 3 bulan. Untuk editing naskahnya, ia percayakan kepada Oksand yang juga penulis indie. Dan cover buku PAM ia serahkan kepada sepupunya yang seorang ilustrator, Roosdy Fisher, dengan panduan Tya. Novel ini juga mendapatkan endorse dari produser Chand Parwez Servia.

Dalam Novel 'Panggil Aku Mama' ini Tya mengungkapkan bagaimana ide cerita ini muncul. Rupanya, idenya tak jauh dengan kehidupan pribadinya sebagai perempuan yang pernah menyandang status single parent.

"Novel ini tentang single parent dan kehidupan asmaranya. Yang banyak diangkat justru soal single parent dengan kehidupan poligaminya. Di kehidupan nyata, tingkat perceraian kan tinggi. Selain itu psikologis anak-anak kadang terabaikan. Ini yang jadi inspirasi aku bikin novel ini. Jarang family drama yang angkat tentang hubungan janda dengan duda." papar pemenang Penata Musik Terpuji untuk film "Ayat-Ayat Cinta" dalam ajang Festival Film Bandung ke-21 tahun 2008 silam ini.

Novel tersebut akan diterbitkan oleh Stiletto Indie Book, sebuah penerbitan yang memang dikhususkan bagi penulis perempuan.

Bulan Mei 2020 ini, naskahnya naik cetak. Dan preorder untuk novel PAM rencananya akan dimulai pada hari Rabu, 6 Mei 2020, di akun instagram @stiletto_indiebook.