Dana BOS Yang Dipotong, Kasihan Guru Honorer

Oleh : Kormen Barus | Senin, 20 April 2020 - 11:25 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Illiza Sa’adudin Djamal, Anggota DPR RI F-PPP, mengaku  mendapatkan laporan bahwa telah terjadi pemotongan pada anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kami menyayangkan anggaran BOS ini dipotong, walaupun dengan alasan adanya pademi Covid-19, karena seharusnya pemerintah memotong anggaran lain, bukan BOS.

Menurut Djamal, pemotongan anggaran BOS akan berpengaruh kepada pendapatan guru honorer, apalagi gaji guru honorer masih berkisar Rp400 ribu – Rp 1 juta.  Hal ini akan berpengaruh kepada kesejahteraan guru, apalagi di pademi Covid-19 ini mereka membutuhkan dana yang cukup untuk menghadapi segala kemungkinan.

“Pemerintah bisa melakukan pemotongan anggaran di bidang infrastruktur, perjalanan dinas, kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) yang terkesan formalitas dan lainnya. Atau bisa saja pemerintah menanggukan anggaran pelatihan online yang mencapai Rp 5,6 triliun. Jangan pemerintah memotong anggaran BOS yang akan mempengaruhi kualitas pendidikan dan pengejaran di sekolah,”ujar Djamal.

Djamal mengatakan, Kemendikbud seharusnya bisa memperjuangkan nasib dan kesejahteraan guru, termasuk guru honorer. Jika mereka membiarkan dana BOS dipotong maka ini sama saja dengan lepas tanggung jawab atas kesejahteraan guru yang saat ini sebenarnya masih minim, khususnya guru honoer.

“Pada Pademi Covid-19 di mana belajar di lakukan di rumah, para guru dituntut lebih berpiki kreatif, namun jika kesejahteraan mereka berkurang karena pemotongan anggaran BOS, maka akan sulit bagi mereka untuk meningkatkan kreatifitas,”ujarnya.