Indonesia Gastronomy Association (IGA) Perjuangkan Makanan Lokal Mendunia

Oleh : Amazon Dalimunthe | Senin, 03 April 2017 - 09:21 WIB

INDUSTRY.co.id - Keberadaan Indonesian Gastronomy Association (IGA) atau perkumpulan para ahli, pencinta upaboga, pencinta makanan baru menginjak satu tahun pada 31 Maret yang lalu. Namun keberadaan IGA semakin eksis. Anggotanya semakin bertambah banyak dari berbagai kalangan dan organisasi sejenis di luar negeri juga semakin banyak yang mengajak kerja sama.

Demikian dikatakan Pembina IGA, Guruh Sukarno Putra saat perayaan 1 tahun IGA yang berlangsung meriah di kediamannya Jl. Sriwijaya Jakarta. Pada saat perayaan tersebut Nampak sejumlah duta besar negara sahabat, anggota DPR, Pengusaha serta sosialita yang tertarik pada dunia gastronomy.

“Pencapaian kita memang belum signifikan. Tapi anggotanya sudah tambah banyak dan masyarakat sudah banyak yang tahu mengenai gastronomi sebagai sebuah seni keahlian yang mengkaji hidangan makanan dari sisi budaya, sejarah dan lanskap lingkungan; yang setelah dicicipi diberi penilaian terhadap metoda memasaknya, “ kata Guruh Soekarno Putra

Lebih lanjut, adalah anak bungsu dari pasangan presiden pertama RI, Soekarno dan Fatmawati, kelahiran Jakarta, 13 Januari 1953 ini menerangkan berbagai langkah yang dilakukan IGA. “Kita komunikasi nasional maupun internasional. Kalau lingkup nasional mengenai acara nanti dan juga kita menghubungi daerah-daerah di seluruh Indonesia. Kita harus merambah dari sabang sampai merauke, bahkan kalau bisa sampai ke seluruh dunia“ terangnya.

Menurut Guruh, cita-cita IGA agar makanan Indonesia dikenal di seluruh dunia. “Paling kuno adalah Cina. Setelah itu, Jepang setelah Perang Dunia II. Disusul makanan Korea, Thailand, Vietnam. Sedangkan Indonesia belum banyak dikenal makanannya. Kita berjuang agar makanan Indonesia dikenal di seluruh dunia, “ paparnya.

Guruh mengharapkan bangsa kita harus mau belajar pada negara-negara yang sudah maju gastronominya. “Kita harus mau belajar pada negara-negara yang sudah maju gastronominya. Hal ini diperlukan perhatian dan dukungan dari pemerintah, “ pungkasnya.

Sementara itu  Presiden IGA, Indra Ketaren,  mengatakan bahwa  Indonesian Gastronomy Association (IGA)  sudah siap untuk  menggelar dua festival gastronomi dalam satu paket kesatuan, yaitu Indonesian GastroFest (IGF): An International Gastronomical Journey in The Land of Spices pada tanggal 7-9 Juli 2017 di Kartika Expo, Balai Kartini, Jakarta dan International GastroStreet Food (IGSF): Melting Pot of The Gastronomical Delights, Fashion & Music Fiestapada tanggal 15-22 Oktober 2017.

“Keduanya merupakan atraksi ekonomi kreatif dalam seni masakan tradisional yang mempunyai nilai wisata budaya bangsa. Kami mengundang semua kepala daerah baik itu Gubernur maupun Bupati dan walikota untuk mengikuti acara ini. Sebab acara ini merupakan ajang pameran gastronomy yang mempertemukan dengan gastronomy dari Negara-negara lain,” papar Indra penuh semangat. (AMZ)