Ahok Sebut Dirumah Aja Lebih Enak Daripada di Mako Brimob

Oleh : Ridwan | Kamis, 16 April 2020 - 02:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Komisaris Utama (Komut) Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membagikan banyak hal soal mengisi kegiatan di rumah selama masa social distancing atau jaga jarak sosial di tengah pandemi virus corona, dalam sebuah sesi wawancara bersama artis peran Luna Maya. Salah satunya, pernyataan soal lebih enak di rumah daripada di Mako Brimob.

Pernyataan suami Puput Nastiti Devi itu terekam dalam sebuah video vlog yang diunggah di akun YouTube Luna Maya pada Selasa, 14 April 2020. Dalam sesi wawancara itu, Ahok berkomunikasi secara virtual dengan si empunya acara.

"Kita enggak pernah berpikir ditahan lagi di rumah. Ya bersyukur juga lah. Orang pada tanya dikurung di rumah gimana? Saya bilang kayaknya ini lebih enak daripada di Mako Brimob sih," kata Ahok dalam video berjudul Ahok: Bosen WFH? #Dirumahaja Lebih Enak Daripada Mako Brimob itu.

Ahok mengatakan, pernyataannya itu dikeluarkan bukan tanpa dasar, melainkan terpikir lantaran ia pernah memiliki pengalaman merasakan dinginnya sel penjara ketika ditahan di rumah tahanan Mako Brimob, Depok, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Jadi kita pernah mengalami yang susah," kata dia.

Kendati mendapat kesempatan untuk bekerja dari rumah, mantan suami Veronica Tan itu mengaku tetap menjalankan rutinitas layaknya bekerja di kantor. Antara lain dengan tetap mengenakan seragam, meski dalam rapat yang berlangsung melalui sambungan video teleconference.

"Ya kita kerja dari rumah, ya kita rapat pakai seragam juga. Tapi kalau kita mau bicara kita udah pakai terknologi. Kita telewicara bisa sampai 10 ribu orang. Jadi kita biasakan kerja pakai terknologi," ucap Ahok kepada Luna.

Ahok mengatakan cara berkomunikasi seperti itu terbilang efektif. Terlebih lantaran Pertamina, perusahaan milik negara yang dikelolanya memiliki tim yang berada di sejumlah titik di Indonesia, bahkan di luar negeri.

Dia juga menambahkan komentar soal imbas pandemi virus corona yang membawa banyak orang ke situasi yang serba terbatas. Kondisi ini menurutnya bisa memberikan hikmah, tergantung pada masing-masing sudut pandang tiap individu yang merasakannya.

"Kita harus yakin tidak ada satupun yang terjadi tidak memberikan keuntungan kepada kita. Ini perspektif kita melihat situasi," ujar dia.

"Kalau kita melihat segala kesulitan dengan perspektif yang benar, maka tentu kita katakan bahwa ini bukan untuk menjatuhkan kita justru membangunkan kita," tutur Ahok.