Yayasan Haji Maming bergerak, Sulap 2 hektare Lahan Menjadi Makam untuk Perawat yang Gugur Karena Covid-19

Oleh : Candra Mata | Selasa, 14 April 2020 - 13:25 WIB

INDUSTRY.co.id - Banjarmasin - Peristiwa penolakan dari sebagian oknum masyarakat kepada jenazah perawat Covid-19 di sejumlah tempat di Indonesia memantik kepedulian dari Yayasan Haji Maming.

Menyikapi hal tersebut, Yayasan Haji Maming menyiapkan Komplek Pemakaman Alkah Haji Maming di Batulicin sebagai lokasi pemakaman jika ada dokter dan perawat pasien Corona asal Tanah Bumbu yang meninggal dunia.

Komplek pemakaman tersebut berada di kawasan Cappa Padang, Kelurahan Batulicin, Kecamatan Batulicin. 

"Kalau ada warga Tanah Bumbu yang menolak, makam Haji Maming siap menerima untuk dokter dan perawat," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Haji Maming, Mardani H. Maming pada keterangan tertulisnya kepada Industry.co.id Selasa (14/4).

Peristiwa yang terjadi di sejumlah tempat di Pulau Jawa memang menciptakan keprihatinan di hati banyak orang, termasuk Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu. Karenanya, dia tidak ingin peristiwa serupa terjadi di kampung halamannya, Kabupaten Tanah Bumbu. 

"Mereka yang meninggal dunia karena Corona itu bukan aib. Mestinya tidak perlu ada penolakan seperti itu," sebut mantan Bupati Tanah Bumbu itu.

Selain mengizinkan Komplek Pemakaman Alkah Haji Maming menjadi tempat pemakaman tenaga medis yang gugur karena Corona, Mardani juga menyiapkan lokasi pemakaman umum untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Lokasinya berada di kawasan Desa Sungai Dua. Di sana, pihak Yayasan Haji Maming menyiapkan lahan seluas 2 hektare. 

"Untuk yang umum di situ. Ada 2 hektare. Satu hektare untuk makam warga muslim, dan 1 hektare sisanya untuk warga Kristen dan Konghucu. Itu tanahnya hibah dari Yayasan Haji Maming," kata Mardani.