Usahanya 'Ambyar', Para Pelaku IKM Teriak Minta Pemerintah Tegas Putus Mata Rantai Penyebaran Covid-19

Oleh : Ridwan | Jumat, 10 April 2020 - 10:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendata sejumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM) khususnya sektor elektronika yang terdampak pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Pasalnya, IKM elektronika sangat bergantung pada bahan baku impor yang saat ini harga nya mulai naik dan susah didapat. 

"Memang saat harus diakui untuk bahan baku harganya itu sudah mulai baik saat ini, imbas dari pandemi Covid-19," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta (10/4/2020).

Selain itu, lanjut Gati, beberapa usaha rintisan bidang elektronika yang memiliki printer 3D saat ini beralih memproduksi face shield dan menggratiskan produk buatannya.

"Namun mereka membutuhkan donasi jika bahan baku semakin mahal dan susah didapat," jelasnya.

Adapun bantuan yang diharapkan dari pemerintah adalah relaksasi kredit, bantuan untuk membayar gaji pegawai, akses bahan baku dengan harga rasional, serta ketegasan kebijakan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sehingga dunia bisnis dapat memperhitungkan strategi manajemen yang harus dijalankan.

Sedangkan, IKM telematika pada umumnya tetap beroperasi karena pengembangan perangkat lunak dapat dilakukan dengan WFH. 

Efek dari pandemi korona dirasa membuat bisnis melambat, karena usaha lain juga melambat sehingga proyek ditunda atau dihentikan. 

Sehingga, kebutuhan dukungan dari pemerintah antara lain bantuan untuk membayar gaji pegawai serta ketegasan dari kebijakan menangani pandemi korona sehingga bisnis dapat berjalan kembali.