Dompet Dhuafa Jabar-YBM PLN UIP JBT I Bagikan Paket Sembako

Oleh : Herry Barus | Selasa, 07 April 2020 - 07:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung- Upaya membantu memenuhi kebutuhan pangan kelompok masyarakat kecil di tengah wabah Corona (Covid-19), Dompet Dhuafa Jabar dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP JBT I membagikan bantuan sembako kepada warga dhuafa di Kelurahan Karangpamulang, Kecamatan Mandalajati, Kota Bandung, (Senin, 6/4/2020).

Program pembagian sembako ini menyasar pada 100 kepala keluarga dhuafa yang kondisi ekonominya ikut terkena dampak virus Corona di Kota Bandung. Selain paket sembako, bantuan paket kesehatan seperti masker, handsanitizer, dan sabun juga diberikan.

“Bantuan ini adalah kolaborasi kebaikan Dompet Dhuafa Jabar dan YBM PLN UPI JBT I. Bantuan ini diberikan juga agar masyarakat memiliki daya tahan tubuh baik dan terhindar ancaman penyakit," ungkap pimpinan cabang Dompet Dhuafa Jabar, Andriansyah, di sela-sela kegiatan pembagian sembako.

Pandemi virus Corona atau Covid-19 yang melanda Indonesia tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga sosial dan ekonomi. Banyak masyarakat yang bekerja sebagai pedagang kecil atau pekerja harian mendapatkan kesulitan karena menurunnya pesanan atau pembeli. Hal ini mengakibatkan kondisi ekonomi masyarakat lesu.

"Alhamdulillah YBM PLN UIP JBT I dan Dompet Dhuafa Jabar punya kesamaan pandangan bahwa perlu kerja sama untuk meringankan beban warga yang terdampak wabah virus Corona ini. Ini adalah bentuk partisipasi para muzzaki PLN UIP JBT I membantu sesama dalam kerja sama kebaikan ini,” pesan GM PLN UIP JBT I yang disampaikan melalui Ketua YBM PLN UIP JBT I, D. Endiyaksa yang juga turut serta dalam distribusi bantuan.

Bantuan sembako dan paket kesehatan yang didapat sangat dibutuhkan oleh warga. Hal ini seperti diungkapkan salah seorang penerima manfaat yang tidak bisa bekerja sejak wabah virus Corona muncul.

“Saya bersyukur sekali dapat bantuan ini. Saya buruh cuci di komplek-komplek perumahan. Karena sekarang orang-orang tinggal di rumah, saya jadi gak bisa kerja karena mereka sendiri yang cuci. Saya harus tetap menghidupi anak saya,” ujar Elis (45), salah satu penerima manfaat bantuan yang bertatus orangtua tunggal.