Bank Sampah Mutiara Libatkan Masyarakat Manajemen Sampah

Oleh : Herry Barus | Senin, 30 Maret 2020 - 15:06 WIB

INDUSTRY.co.id, Bekasi - Bank Sampah Mutiara di Kelurahan Jakamulya, Kota Bekasi, berusaha melibatkan masyarakat sekitar untuk mengatasi masalah sampah di lingkungannya. Lokasi yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah sementara (TPS), menjadikan kehadiran Bank Sampah Mutiara dirasakan penting untuk menjadi solusi masalah sampah.

Dengan menjalankan konsep 3R (reuse, reduce, recycle), Bank Sampah Mutiara mengajak masyakarat berpartisipasi langsung mengelola sampah]. Program yang menjadi bagian dari Program Kemitraan Wilayah (PKW) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersama mitranya Universitas Islam Assafiiyah (UIA) dan Pemda Kota Bekasi telah berlangsung sejak awal tahun 2018.

Sejak 2018 hingga sekarang, program yang didanai  DRPM Kemenristekdikti itu  sampai sekarang telah berjalan dengan baik di RT 05 RW 13 Kelurahan Jakamulya Kota Bekasi.  
 
"Masyarakat berpartisipasi aktif, sementara UNJ, UIA,  dan Pemda hanya berperan memberi dukungan sesuai kebutuhan yang diputuskan masyarakat setempat untuk mengolah sampah. Mulai dari pengambilan keputusan, identifikasi masalah, kebutuhan, perencanaan program, pelaksanaan program, evaluasi dan menikmati hasil program," ujar Aam Aminingsih Ph.D, dosen Fakultas Teknik UNJ yang menjadi penggerak dan pengelola Bank Sampah Mutiara  dalam rilis, Senin (30/3/2020).

Program yang dirancang pada dosen UNJ dan UIA itu tujuannya untuk memancing partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Sementara menurut Menurut Mirtawati, M. Mat, dosen Universitas Islam Asy-Syafiiyah,  manejemen sampah berbasis masyarakat merupakan partisipasi aktif yang muncul dengan sendirinya dari kesadaran mereka sendiri. "Keterlibatan masyarakat dalam maanjemen sampah muncul karean kesadaran mereka sendiri," tegasnya.
 
Program yang sudah dilakukan oleh kegiatan PKW ini antara lain pengelolaan sampah terpadu berbasis teknologi dan instalasi satu unit mesin pencacah plastik dengan ukuran pisau 10 inch dengan kecepatan produksi 100 kilogram per 8 jam. Selain itu, bantuan untuk bank sampah juga diberikan dalam bentuk instalasi satu unit insenerator mini dengan kapasitas pembakaran 1m3 (kubik) per jam yang digunakan untuk membakar sampah di wilayah Bank Sampah Mutiara agar tidak mengganggu lingkungan perumahan.

Bank Sampah Mutiara juga telah melakukan instalasi alat penyulingan air bersih sebagai program sedekah air untuk warga yang menyetorkan sampah. Program ini juga mencakup pemberian tong PCO (pupuk cair organik) sebanyak  5 unit untuk mengakomodasi 5 blok perumahan di kawasan RT, pembuatan ecobrick, pembangunan rumah bank sampah.
 
"Semoga program stimulan PKW ini dapat terus dilaksanakan oleh segenap pengelola Bank Sampah Mutiara dan warga masyarakat secara berkesinambungan," tegas Budiaman.