Tak Percaya Layanan Kesehatan di RI, Pemerintah AS Perintahkan Keluarga Kedutaan di Bawah 21 Tahun Tinggalkan Indonesia

Oleh : Ridwan | Jumat, 27 Maret 2020 - 06:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pada Rabu (25/3/2020) lalu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memerintahkan kepulangan bagi keluarga kedutaan di Indonesia yang berusia dibawah 21 tahun.

Ini disampaikan Departemen Luar Negeri AS melalui halaman website resmi Kedutaan Amerika di Indonesia, id.usembassy.go.

Kebijakan ini ditujukan kepada sejumlah kantor perwakilan Amerika di Indonesia.

Antara lain Kantor Kedutaan Amerika Serikat di Indonesia, the U.S. Mission to ASEAN, Perwakilan General Surabaya, dan Perwakilan di Medan.

Pemerintah AS menelurkan kebijakan ini terkait penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Berdasarkan laman Kedutaan AS, pihaknya memperhitungkan kapasitas layanan kesehatan dan ketersediaan penerbangan keluar dari Indonesia.

Meski para karyawan maupun keluarga karyawan perwakilan beberapa diminta kembali ke AS, tapi kantor akan tetap dibuka.

Menurut laman resmi itu, kantor perwakilan akan melayani warga Amerika di Indonesia untuk kebutuhan darurat saja.

Menurut Global Level 4 Health Advisory, masyarakat AS di Indonesia diimbau untuk segera merencanakan kepulangan ke negeri adidaya itu.

Anjuran ini sifatnya tidak memaksa sebab pihaknya mengecualikan warga AS yang memang berencana tinggal di Indonesia.

Namun bila ingin segera pulang, warga AS diminta untuk segera bergegas sebab penerbangan komersil sudah mulai jarang.

Selain itu, pihak Kedutaan menhimbau agar warga AS yang ada di luar negeri terus melaporkan perjalanannya melalui website khusus.

Pihak kedutaan juga memberikan langkah-langkah yang bisa diakses warga AS di luar negeri untuk menanggulangi wabah Covid-19.

Amerika sendiri memiliki banyak kasus Covid-19. Menurut laporan The Base Lab, Kamis (26/3/2020), negeri paman sam sudah mencatat 68.581 kasus corona.

Sementara itu, jumlah kematiannya juga cukup tinggi yakni 1.036 dengan angka kesembuhan 428.

Beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi AS akan menjadi pusat epidemi corona baru. Sebab infeksi Covid-19 di negara adidaya itu meningkat cepat.

"Kami sekarang melihat percepatan yang sangat besar dalam kasus di AS. Jadi memang ada potensi (untuk menjadi pusat pandemi)," kata Margaret Harris, juru bicara WHO, dilansir Guardian.

Sementara itu, sejumlah penelitian mengatakan Indonesia memiliki banyak kasus yang belum terungkap.

Pada Senin lalu sejumlah akademisi di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan saat ini hanya 2 persen infeksi Covid-19 yang diketahui di tanah air.

Menurut Guardian, kemungkinan ada sekitar 34.000 kasus lagi yang belum tercatat dan perkiraan ini lebih tinggi daripada Iran.

Kendati demikian para peneliti ini juga menyebut mungkin Iran masih mengidentifikasi sedikitnya 7,2 persen kasus di sana.

Namun para peneliti menekankan hasil penelitian ini masih merupakan perkiraan kasar dan belum diuji coba pakar lainnya.

Ada sejumlah batasan pada estimasi seperti bagaimana demografi sebuah negara bisa mempengaruhi tingat kematian atas Covid-19.

Estimasi inilah yang belum dimasukkan ke dalam penelitian kasar tersebut.

"Tingkat bertahan hidup sangat berkorelasi dengan usia, yang berarti kita perlu memperhitungkannya agar lebih akurat," kata Dr Timothy Russell.

Indonesia memiliki mayoritas penduduk dengan usia 28an, artinya negara ini memiliki populasi lebih muda daripada negara terinfeksi corona lainnya.