Tiga Ahli Kesehatan Peringatkan Masyarakat: Klorokuin Adalah Obat Keras dan Bisa Mematikan bila Dikonsumsi Tanpa Izin Dokter

Oleh : Nata Kesuma | Rabu, 25 Maret 2020 - 17:34 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kabar mengenai banyaknya masyarakat yang berburu obat Klorokuin yang diyakini ampuh mengobati virus corona membuat juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona dr. Achmad Yurianto angkat bicara. 

Yurianto berulang kali menegaskan dan meminta masyarakat untuk tidak mengkonsumsi obat klorokuin sebagai obat pencegahan virus corona.

Yuri menyatakan klorokuin merupakan obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter dan bukan sebagai pencegah corona.

"Klorokuin adalah obat keras. Oleh karena itu, penggunaannya harus atas resep dokter dan dalam pengawasan dokter, tidak untuk diminum sendiri di rumah," kata Yuri beberapa waktu lalu menanggapi banyak nya masyarakat yang dikabarkan membeli obat kloroquin. 

Yuri pun meminta masyarakat untuk tidak berbondong-bondong membeli, menyimpan, atau bahkan mengonsumsi korokuin tanpa adanya resep dari dokter.

Senada dengan Yuri, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt., menganjurkan pada masyarakat agar tidak sembarangan mengonsumsi obat klorokuin.

"Klorokuin adalah obat keras dan ada efek sampingnya. Sebaiknya digunakan bagi mereka yang sudah positif kena atau suspect," ujar Zullies seperti dikutip dari laman resmi UGM, Rabu (25/3).

Ia mengatakan, cara mencegah virus corona dengan mengonsumsi makanan bergizi dan melakukan olahraga secara teratur minimal 30 menit sehari bukan dengan mengkonsumsi obat keras tersebut. 

Larangan yang sama juga datang dari pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nafrialdi, PhD, SpPD. 

Menurutnya, klorokuin tidak mencegah virus corona dan obat klorokuin sebetulnya adalah obat antimalaria yang juga diresepkan untuk penderita lupus dan rheumatodi arthritis atau radang sendi.

"Tapi (obat ini) disinyalir ada efeknya buat virus corona, meskipun belum established (ditetapkan)," ujarnya dilansir dari laman Kompas.com Rabu (25/3).

Ia menegaskan, masyarakat perlu tahu bahwa obat ini adalah obat keras yang tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.

"Harus pakai resep dokter!," tegas dr Nafrialdi.

dr Nafrialdi juga mengatakan bahwa obat ini bisa menimbulkan berbagai efek samping, mulai dari mual, gangguan pengelihatan, gangguan pendengaran, hingga gangguan irama jantung.

"Seperti obat-obatan lainnya, Kloroquin juga bisa mematikan bila dikonsumsi pada dosis ekstrem oleh masyarakat yang tidak paham dan tanpa seizin dokter," pungkasnya.