Dibawah Bayang-bayang Pandemic Covid-19, Penjual Mobil Bekas Justru Ketiban Untung

Oleh : Ridwan | Jumat, 20 Maret 2020 - 14:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Merebaknya wabah virus corona atau Covid-19 yang terjadi di banyak negara dunia, termasuk Indonesia turut berpengaruh besar terhadap industri otomotif. Tidak sedikit pabrikan yang akhirnya harus menutup sementara produksinya, untuk mengurangi penyebaran Covid-19 yang semakin meluas.

Namun, rontoknya industri otomotif ini tidak berlaku bagi pasar mobil bekas. Pasalnya, di tengah pandemik Covid-19 ini, justru banyak masyarakat yang hendak mencari mobil bekas (mobkas). 

Hal ini diakui oleh Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih. Dijelaskan Herjanto, penjualan mobil bekas dalam kurun waktu sepekan belakangan melonjak cukup tajam, terutama kendaraan kecil.

"Penjualan monil bekas melonjak tajam, terutama kendaraan kecil dengan range harga Rp120 juta ke bawah," katanya dilansir Liputan6.com di Jakarta (20/3/2020).

Menurut Herjanto, melonjaknya penjualan mobil bekas di tengah pandemic Covid-19, karena masyarakat takut untuk menggunakan angkutan umum. Pasalnya, peluang untuk tertular virus yang sudah menjangkiti ratusan orang di Indonesia ini bisa lebih banyak di tempat berkumpulnya orang banyak seperti di kereta, busway, atapun MRT.

"Sekarang, dengan kondisi Corona seperti saat ini, naik kendaraan umum ngeri-ngeri sedap. Akhirnya, mereka beli mobil. Tapi, untuk mobil baru susah, sebulan STNK baru keluar, dan kita butuh cepat, dan yang dicari mobil bekas. Makanya, saya bilang blessing, berkah," tambah Herjanto.

Sementara itu, meningkatnya penjualan mobil bekas akibat Corona ini, sudah terjadi pekan lalu. Sedangkan model yang banyak dicari, mobil-mobil murah, seperti Toyota Agya, Daihatsu Calya, dan Honda Jazz tahun lama yang harganya sekitar Rp120 jutaan.

"Saya pikir, keadaan ini akan bertahan hingga akhir Maret. Orang masih akan banyak yang mencari mobil bekas, yang harganya murah atau mobil perkotaan," pungkasnya.