Gapmmi Sebut Imbauan Kerja dari Rumah Bisa Lumpuhkan Sejumlah Sektor Industri

Oleh : Ridwan | Jumat, 20 Maret 2020 - 10:45 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman mengaku keberatan bila imbauan Presiden Joko Widodo agar masyarakat bekerja dari rumah bergulir menjadi mandatori. 

Menurut Adhi, aktivitas manufaktur seperti produksi dan riset tidak bisa menerapkan imbauan itu. Belum lagi, industri makanan dan minuman yang punya efek berganda (multiplier effect) cukup besar bagi perekonomian. 

"Ketidakhadiran buruh industri ini akan membuat pedagang asongan hingga angkutan umum menuju pabrik bisa lumpuh," kata Adhi Lukman dilansir Tirto,id di Jakarta (19/3/2020).

Hal yang sama juga berlaku soal kemungkinan penerapan jam kerja dengan sif. Tambahan pekerja cadangan, menurut Adhi, sulit dilakukan karena punya konsekuensi terhadap bertambahnya ongkos produksi. 

Disisi lain, ada kekhawatiran target produksi akan terganggu sehingga kebutuhan masyarakat terhadap makanan dan minuman (mamin) tak bisa terpenuhi. 

"Menjelang puasa dan lebaran kita dalam persiapan penyiapkan stok yang cukup. Jadi tidak bisa dilakukan oleh industri mamin," terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Kamdani menilai pemerintah cukup memberi imbauan dan selanjutnya membiarkan tiap perusahaan menentukan sendiri mana yang bisa dikerjakan dari rumah. Jika dipaksakan, ia khawatir kebijakan ini mengarah pada krisis dan mematikan perusahaan.

Lagi pula, ujarnya, sudah ada banyak langkah pencegahan penularan yang dilakukan. Misalnya, larangan perjalanan bisnis, membatasi adanya rapat yang tidak mendesak, sampai penyediaan ruang isolasi bagi yang sakit. 

"Jadi, kebijakan tiap perusahaan berbeda-beda sesuai urgensi risiko dan kebutuhan produktivitas masing-masing," ucap Shinta.