Pernyataannya Kerap Menarik Perhatian Publik, Ahmad Sahroni Raih Penghargaan Teropong Parlemen Award

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 17 Maret 2020 - 15:12 WIB

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni dinobatkan sebagai Anggota Parlemen Making News Person pada malam Anugerah Teropong Parlemen Award (TPA) 2020 di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Senin (16/3/2020) malam.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Tim Riset Teropong Senayan serta didukung penilaian tiga juri berlatar belakang peneliti politik dan akademisi, Ahmad Sahroni menjadi salah satu anggota DPR RI periode 2019-2024 yang paling menarik perhatian media, tampil sebagai sosok yang memiliki nilai bagi pemberitaan, serta melontarkan pandangan dan pernyataan yang menarik perhatian publik.

Sahroni mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang diberikan kepada dirinya. Ia berharap penghargaan ini dapat memotivasi para teman-teman Anggota DPR agar bekerja lebih serius dalam mengemban tugas dan amanah sebagai wakil rakyat.

“Penghargaan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara media dengan parlemen. Mudah-mudahan penghargaan ini dapat lebih menyemangati dan mendukung kinerja saya dan rekan-rekan di Parlemen lainnya dalam mengemban tugas dan amanah sebagai Wakil rakyat," kata Sahroni. 

Dikatakan Sahroni peran media sangat penting dalam memuat isu-isu nasional yang dibahas di parlemen sehingga diketahui publik secara meluas. Karena itu lanjut Sahroni sebagai anggota DPR, dirinya aktif melontarkan berbagai pandangan dan gagasan mengenai berbagai isu aktual yang berkembang di masyarakat.

Misalnya menyikapi penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan, Politisi dari Partai NasDem ini menyarankan pemerintah menerapkan kebijakan satu pintu untuk akses masuk dan keluar Indonesia dalam menyikapi penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan.

Menurutnya, kebijakan tersebut bisa diterapkan dengan menetapkan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sebagai satu-satunya akses bagi orang yang ingin masuk atau keluar Indonesia. Ia pun mendorong pemerintah untuk bisa lebih tegas dalam menetapkan kebijakan penutupan penerbangan dari dan ke negara-negara yang memiliki angka infeksi virus corona yang tinggi.

Pria kelahiran Jakarta 8 Agustus 1977 ini melanjutkan, proses penjagaan di bandara harus semakin diperketat jika Indonesia masih menerima penerbangan yang datang dari luar negeri. Selain itu dibutuhkan pelibatan personel dari TNI dan Polri di bandara demi menghadirkan pemeriksaan dan pencegahan yang ekstra bagi para pengunjung yang hendak masuk ke Indonesia.