Melalui Papala Ring, Akses Broadband Menjangkau Seluruh Pelosok Indonesia

Oleh : Ridwan | Rabu, 29 Maret 2017 - 11:48 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur tulang punggung jaringan telekomunikasi broadband berupa pembangunan serta optik yang membentang ke seluruh Indonesia yang dibangun oleh Operator Telekomunikasi dan sebagian dibangun oleh Pemerintah.

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BPPTI) melakukan pembangunan Palapa Ring pada wilayah-wilayah tertentu yaitu, di pulau-pulau terdepan atau terluar yang strategis, Kabupaten atau kota yang terluar dan tertinggal dengan tiga paket pembangunan proyek Palapa Ring meliputi Palapa Ring paket Barat, Palapa Ring Paket Tengah,dan Palapa Ring Paket Timur.

“Perkembangan proyek Palapa Ring Paket Barat dan Tengah telah selesai perjanjian kerjasama, telah memenuhi skema pendanaan dan telah dimulai pembangunannya, bahkan pembanguna proyek Palapa Ring Paket Barat telah mencapai 60 persen” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta (29/3/2017).

Rudiantara menambahkan, saat ini peket pembiayaan program Palapa Ring Paket Timur telah terpenuhi, oleh karena itu selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) menyatakan bahwa perjanjian kerjasama berlaku efektif.

Proyek Palapa Ring Paket Timur akan menjangkau 35 Kabupaten atau Kota yang tersebar dan menjangkau wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur (2 Kabupaten), Maluku (3 Kabupaten), Papua (23 Kabupaten), dan Papua Barat (7 Kabupaten) dengan total panjang jaringan 8454 km yaitu 50 persen merupakan kabel fiber optic laut, 45 persen kabel fiber optic darat, dan 5 microwafe links, dengan total nilai proyek mencapai Rp5,1 triliun.

“Kenapa kita harus membanagun proyek ini, karena tidak ada yang mau membangun di daerah fisibel karena tidak menguntungkan secara bisnis tapi harus. Saat ini layanan di Papua tidak menerima sama dengan di Jakarta, mereka harus bayar lebih mahal megabitnya dari pada kita di Jakarta” imbuhnya.

Rudiantara sangat optimis tahun depan kita punya 5G untuk fixband, overall kita nomor 6. Kami juga berharap operator memanfaatkan backbone ini aksesnya, kita sharing untuk membangun itu. Backbonenya kita sediakan akses radio sharing itu konsekuensi dari kita membangun cepat dan murah.