2020, Hasil Investasi Asuransi Syariah Bisa Gigit Jari?

Oleh : Wiyanto | Kamis, 12 Maret 2020 - 19:44 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Industri asuransi syariah boleh berbangga memperoleh hasil investasi yang memukau akhir 2019. Akankah hal tersebut terulang pada 2020, mengingat terjadi goncangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turut mempengaruhi IDX Jakarta Islamic Indeks (JII).

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) Ahmad Sya'roni menjelaskan dampak ke hasil investasi akan terdampak gejolak pasar modal yang sudah turun 5,5 persen belakangan ini.

"Dampak pasar modal beberapa hari lalu tren pasar modal turun 5,5 persen. Dampaknya ada, berharap tidak begitu besar," kata dia di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

IDX Jakarta Islamic Indeks (JII) di level 512.96 −29.35 (5.41%) pada penutupan perdagangan Kamis (12/3/2020).

"IDX Islamic tidak semeluncur IHSG. Umumnya saham syariah enggak setajam IHSG," katanya.

Ia menyebutkan hasil investasi mencapai Rp1,849 triliun di 2019 naik 1.032 persen dari minus Rp198 miliar di 2018.

"Natural asuransi jiwa itu jangka panjang dan investasi terbesar ke pasar modal. Maka fluktuasi harga saham pasar modal berpengaruh ke asuransi jiwa," katanya di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Menurut dia, secara aset tumbuh 9 persen menjadi Rp37,487 triliun 2019 dari Rp34,474 triliun 2018. Kontribusi bruto naik 10 persen dari Rp12,695 triliun menjadi Rp13,922 triliun 2019. Klaim bruto dari Rp6,201 triliun menjadi Rp9,176 triliun 2019. Adapun investasi menjadi Rp34,327 triliun 2019 dari Rp31,882 triliun 2018.

Ia katakan, investasi ke pasar modal lebih banyak hampir mayoritas sebanyak Rp30 triliun dari total investasi Rp34,327 triliun.