Pengembangan Industri Sawit, Jawaban atas Solusi Pengganti Bahan Bakar Fosil

Oleh : Nata Kesuma | Kamis, 12 Maret 2020 - 10:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung, Pengembangan program implementasi industri Bahan Bakar Nabati (BBN) terus dilakukan mengingat kebutuhan terhadap energi semakin meningkat dan masih didominasi oleh bahan bakar fosil yang cadangannya sangat terbatas. 

Pengembangan BBN ini diyakini sebagai salah satu program pencarian energi lain yang berkelanjutan.

Program implementasi BBN sebenarnya sudah dilakukan sejak lama namun baru booming di akhir-akhir ini. 

"Kalau kita melihat ke belakang, Indonesia sudah mulai menjadi pengimpor bahan bakar sejak tahun 2004 dan apabila kita melihat tren impornya semakin meningkat,” tutur Direktur Bioenergi, Andriah Feby di Bandung, beberapa waktu lalu. 

Namun, menurutnya untuk bahan bakar diesel, mulai tahun 2020 sudah dicampurkan bahan nabati untuk campuran pada bahan bakar solar. 

Sehingga Indonesia bisa mengurangi impor bahan bakar fosil. 

Jika melihat tabel impor dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2028, jumlahnya akan semakin meningkat. 

Sektor transportasi mengonsumsi energi paling banyak, yaitu untuk konsumsi BBM.  

Lebih lanjut Feby menjelaskan bahwa khusus untuk bahan bakar nabati, hampir semua tanaman yang mengandung minyak bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar nabati dengan tetap memperhatikan sisi keekonomiannya. 

Itulah,  jelasnya mengapa sawit menjadi pilihan bagi Indonesia. 

“Alhamdulillah, kita (Indonesia-red)  tanaman sawitnya sangat melimpah karena lahannya memang cocok di Indonesia. Bisnisnya juga sudah berkembang sejak lama dan supply chain nya sangat bagus sehingga sawit lah yang menjadi pilihan,” pungkas Feby.