Menteri BUMN Tinjau Kesiapan Bandara dan RS BUMN Terkait Pencegahan Virus Corona

Oleh : Herry Barus | Kamis, 12 Maret 2020 - 06:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Rabu- Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo meninjau Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, hari ini. Erick memastikan kesiapan PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai pengelola bandar udara tersebut dalam mencegah masuknya virus Corona dari luar negeri maupun persebarannya di Indonesia.

“Kami dari Kementerian BUMN dan seluruh Kementerian yang menjadi rekan kerja, baik itu Menteri Kesehatan, TNI/Polri, maupun (Kementerian) Perhubungan mencoba menyinkronkan kebijakan terkait flow penumpang. Kita ingin pastikan mereka dijaga kesehatannya, kita tidak mau membuat panik, tapi kalau memang ada indikasi ya kita segera bantu,” ujar Erick di sela-sela kunjungan.

Bandara Soekarno-Hatta terpantau memiliki pemindai suhu tubuh atau thermal scanner di terminal kedatangan Internasional. Setibanya di bandara pada pukul 09.00 WIB, Erick yang didampingi Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin serta Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Anas Ma’ruf langsung mengecek kesiapan thermal scanner di area terminal tersebut. Erick juga meninjau kesiapan alat pemeriksaan kesehatan bagi penumpang bandara, serta pelindung diri bagi tenaga kesehatan yang tersedia di ruang KKP.

“Kita lihat flow-nya dari mulai masuk Terminal Keberangkatan sampai Terminal Kedatangan. Kita coba meminimalisasi risiko dengan adanya thermal scannernya yang besar maupun kecil. Saya rasa ruang karantina juga sudah siap,” ujar Erick.

Erick menegaskan otoritas bandara harus selalu siap dalam menghadapi berbagai kemungkinan munculnya kasus Corona. Menurutnya, hal terpenting adalah memastikan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin untuk menjaga agar virus Corona tidak menyebar dan dapat diminimalisasi.

Kunjungan ke RSPJ

Setelahnya, Menteri Erick melakukan kunjungan ke RS Pertamina Jaya (RSPJ) di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. RSPJ merupakan salah satu rumah sakit BUMN di bawah grup IHC (Indonesia Healthcare Corporation) yang siap siaga menghadapi serangan Corona Virus Disease-19 (Covid-19). Didampingi Direktur SDM Pertamina Koeshartanto, Direksi Pertamedika IHC dan jajaran manajemen RSPJ, Menteri BUMN melihat langsung pemberian layanan kesehatan di RSPJ untuk mewaspadai virus Corona. Pertamina secara umum telah melaksanakan sejumlah prosedur sesuai protokol yang ada, mulai dari pemeriksaan suhu di sejumlah pintu masuk gedung kantor, penyediaan masker dan pembersih tangan di sejumlah titik publik, dan edukasi yang ditayangkan di beberapa media komunikasi internal.

 

RSPJ merupakan salah satu RS Pertamina yang telah berdiri sejak 1972. Pelayanan kesehatan yang dilakukan RSPJ diketahui cukup komprehensif, tidak hanya pengobatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif namun juga aktif dan konsisten melakukan upaya-upaya preventif dan promotif, mengajak serta mengedukasi masyarakat.

Di sela-sela kunjungan, Menteri Erick menyampaikan keyakinannya bahwa RS BUMN siap membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. “Total RS BUMN ada 65 Rumah Sakit, dengan ruang perawatan khusus sebanyak 155 tempat tidur dan 66 ruang observasi atau safe house, jadi total 221 kapasitas yang dapat ditampung oleh RS BUMN.”

Koeshartanto menambahkan, Pertamina siap mendukung upaya pemerintah untuk penanganan kasus Covid-19 melalui jaringan bisnis yang dimilikinya. “Seperti melalui RS milik Pertamina yang dikelola oleh anak usaha kami, Pertamedika,” ujarnya. Direktur Utama Pertamedika IHC, Dr.dr.Fathema Djan Rachmat, SpB, SpBTKV (K), MPH. menambahkan bahwa IHC menyiapkan seluruh lini pelayanan RSPJ dan seluruh RS milik BUMN, baik infrastruktur maupun sumber daya manusianya agar terlatih untuk memberi pelayanan medis optimal kepada orang yang masih dalam tahap pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP) yang memerlukan pelayanan khusus di ruang bertekanan negatif di rumah sakit. “Sesuai arahan Menteri BUMN, bahwa BUMN yang memiliki layanan RS agar menyediakan ruang perawatan khusus isolasi selama kasus Covid-19 masih terjadi di Indonesia,” pungkasnya.

IHC juga secara konsisten mengedukasi masyarakat luas dengan berbagai informasi seputar Covid-19 dan upaya pencegahan penyebarannya untuk menumbuhkan kesadaran agar masyarakat tetap waspada dan berpikir rasional menghadapi Covid-19. Tidak perlu panik karena bersama kita bisa mengatasinya.