Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Muda Terlibat Tahapan Pembangunan

Oleh : Herry Barus | Senin, 27 Maret 2017 - 18:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Presiden Joko Widodo memaparkan tiga tahapan pembangunan nasional menuju Visi Indonesia 2045 dalam Rapat Kerja Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu saat membuka Rakernas HIPMI yang digelar  di Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017)

Presiden mengatakan, ketiga tahapan pembangunan tersebut terbagi atas sepuluh tahun pelaksanaan. Tahapan pertama yang menjadi pondasi bagi seluruh tahapan yang ada ialah mengenai pembangunan infrastruktur.

Memperkuat  pembangunan infrastruktur yang menjadi pondasi daam pembangunan saat ini. Pembangunan infrastruktur menjadi program andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Tahapan pertama pembangunan infrastruktur ini betul-betul harus fokus dan kita selesaikan. Dengan inilah kita bisa memperkuat daya saing kita. Biaya logistik dan transportasi akan jauh lebih murah sehingga nantinya harga-harga juga bisa bersaing dengan produk-produk dari luar," ungkapnya.

Sejumlah proyek pembangunan tengah dikerjakan oleh pemerintah hingga kini. Sebut saja pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan ketenagalistrikan, jalan tol, bandara, dan juga pelabuhan terus dikebut oleh pemerintah.

Kepada 1.500 pengusaha muda dari 34 provinsi yang hadir, Presiden Joko Widodo berpesan agar pembangunan yang dilakukan juga menyentuh sumber daya manusianya.

Tahun 2030 hingga 2035 kelak, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi di mana Indonesia akan lebih banyak ditopang oleh 52 persen penduduk dengan usia produktif.

Inilah yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia agar dapat bersaing dengan negara lainnya.

Sementara itu, yang menjadi tahapan kedua dalam pembangunan nasional nantinya ialah industri pengolahan yang berbasis pada bahan-bahan mentah.

Pengolahan barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi ini sesungguhnya telah disampaikan Kepala Negara dalam sejumlah kesempatan.

Hal itu dipercaya akan memberikan nilai tambah tersendiri bagi produk-produk hasil industri Indonesia.

Adapun yang menjadi tahapan terakhir menuju visi Indonesia Emas 2045  "Kalau pembangunan SDM bisa kita kerjakan, itu akan jadi sebuah kekuatan besar kita. Tetapi kalau kita gagal melaksanakan pembangunan SDM, akan menjadi beban negara yang sangat besar. Oleh sebab itu saya mengingatkan, siapapun nanti pemimpinnya, yang namanya pembangunan SDM menjadi kunci dalam rangka menghantarkan kita kepada Indonesia emas di 2045," ucapnya.

Bonus demografi harus dimanfaatkan dengan mempersiapkan SDM yang produktif sehingga bonus demografi memberikan keuntungan bagi bangsa Indonesia.

Apalagi bila mengingat visi besar menuju Indonesia Emas di tahun 2045, di mana pada tahun tersebut, PDB Indonesia diperkirakan mencapai  US$9,1 triliun atau setara dengan Rp120 ribu triliun dan pendapatan per kapita berada pada US$29 ribu, saat ini masih US$3.250.