Quick Saver Mampu Efisiensi Energi dengan Jaga Suhu Ruang

Oleh : Hariyanto | Senin, 02 Maret 2020 - 19:26 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kebutuhan energi listrik pada sektor industri diperkirakan semakin tinggi pada akhir 2030. Untuk itu, demi menahan laju konsumsi energi dan mengurangi pemborosan akibat pemakaian energi listrik, diperlukan arsitektur berbasis bangunan hijau (green building).

“Faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam penerapan konsep bangunan hijau adalah bagaimana penghuninya nyaman dengan penggunaan energi secara minimal. Karena semakin sedikit penggunaan energi untuk penghawaan dan pencahayaan, maka akan semakin tinggi rating bangunan tersebut memenuhi kriteria sebagai bangunan hijau,” ungkap Muhammad Chottob Wibowo - Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Wilayah Malang yang juga Pengurus IAI Provinsi Jawa Timur, Senin (2/3/2020).

“Konsep ‘green’ ini dapat diaplikasikan pada pengurangan energi (seperti energi listrik) semisal dengan memaksimalkan fungsi penutup bangunan pada ruangan yang membutuhkan suhu ruangan yang harus selalu terjaga suhunya. Mengingat energi listrik bersumber pada fosil yang kini jumlahnya kian menipis.” tambah Chottob.

Sementara itu, Rini Dewi Anggraeni - Brand & Marcom Manager PT Sanwamas Metal Industry mengatakan bahwa Sanwa memiliki produk shutter/rolling door berkecepatan cepat bernama Quick Saver. Penutup yang dapat membuka tutup secara otomatis ini dapat menghemat energi yang cukup besar. 

“Quick Saver merupakan penutup yang terbuat dari poliester dan polipropena dengan kecepatan sekitar 10 hingga 20 kali dibanding shutter/rolling door konvensional. Dengan kecepatan tersebut, Quick Saver dapat meminimalisir aliran udara melalui bukaan yang disebabkan oleh perbedaan suhu dan angin,” ungkap Rini.

“Quick Saver ini umumnya digunakan sebagai pintu pelayanan pada gudang, partisi pabrik, area pengiriman/pengiriman kargo di gudang, dan pintu belakang supermaret.” tambahnya.

Rini menjelaskan, penggunaan Quick Saver ini untuk memenuhi standar HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) merupakan uji mutu terhadap makanan dengan tujuan mengurangi risiko terhadap bahaya terhadap makanan. Disamping HACCP, Quick Saver memenuhi prasyarat GMP (Good Manufacturing Practices) adalah prosedur memproduksi makanan agar aman, bermutu, dan layak dikonsumsi. 

Quick Saver, lanjut Rini, memiliki beragam nilai plus, terutama dalam industri pangan. Penutup yang membuat zonasi lebih efisien, di antaranya sebagai pintu shutter/rolling door dengan kedap udara yang tinggi. 

"Sehingga, penutup ini dapat mencegah masuknya udara dari luar dan mempertahankan udara dingin di dalam ruangan. Dan pada saat bersamaan mencegah debu yang berasal dari luar," ujarnya.

Menurutnya, Quick Saver memiliki kecepatan tinggi yang berdampak pada pada jumlah ventilasi saat membuka/menutup. Misalnya diaplikasikan pada penyimpanan makanan, bila hendak mendinginkan makanan, maka energi yang digunakan pun semakin tinggi. 

Bila kecepatan pengoperasian lebih cepat, maka mencegah suhu untuk berubah akan menurunkan penggunaan energi artifisial tersebut dan menghindari pemborosan biaya penyejuk udara, juga mengurangi materi asing masuk ke dalam ruangan.

“Quick Saver juga berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri, sehingga dalam industri pangan dapat memenuhi standar HACPP dan GMP. Sehingga, Quick Saver dapat digunakan pada industri pangan yang mengedepankan higienitas,” ucap Rini. 

Tidak hanya itu, tambah Rini, rolling door/shutter produksi Sanwamas ini dapat  memberikan nilai estetika karena desain dan bahan yang digunakan sangat beragam, sehingga tampilan pabrik, supermarket, atau ruangan tetap terlihat elegan.