Kawan Lama Dorong Uji Kompetensi Bidang Metrologi Bagi Siswa SMK untuk Masa Depan Industri Manufaktur

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 29 Februari 2020 - 07:02 WIB

INDUSTRY co.id - Jakarta, Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2020-2035 dimana banyaknya proporsi penduduk produktif di rentang usia 15-64 tahun. 

Melimpahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di usia tersebut membuat tantangan dan persaingan kerja di dunia usaha dan industri pun semakin berat, karena industri membutuhkan SDM dengan skill yang mumpuni. 

Hal ini menuntut pendidikan vokasi, khususnya para lulusan SMK harus memiliki pengalaman dan skill khusus agar dapat bersaing di dunia industri. 

Oleh sebab itu, siswa SMK harus dapat meningkatkan kualitas, baik pendidikan maupun keterampilan untuk menghadapinya. 

Maka, siswa SMK khususnya jurusan Teknik Mesin dan Otomotif harus lebih meningkatkan kompetensi, khususnya di bidang metrologi atau pengukuran, karena ilmu dasar metrologi inilah yang nantinya dibutuhkan di dunia kerja, terutama untuk industri manufaktur.

“Siswa SMK, khususnya jurusan teknik mesin dan otomotif harus lebih melatih skill metrologi untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka di tengah persaingan industri 4.0, serta menciptakan SDM yang cakap dan berkeahlian tinggi bidang metrologi untuk kemajuan industri manufaktur di Indonesia,” ujar Tony Sartono, Komisaris PT Kawan Lama Sejahtera. 

Senada dengan Tony Sartono, menurut Vinsentius Bram Armunanto, selaku Dosen Pengampu Metrologi di Politeknik ATMI Surakarta, ilmu metrologi atau teknik pengukuran memiliki arti sangat penting khususnya dalam bidang industri manufaktur, karena berkaitan erat dengan beberapa hal, seperti:

Pertama, semua produk dalam industri manufaktur harus melalui proses pengukuran dan harus memenuhi tuntutan ukuran beserta karakteristik geometris yang semuanya masuk dalam sub bidang metrologi.

Lalu Kedua, penguasaan personel pelaksana pengukuran dalam hal teori pendukung, sistem yang digunakan, alat ukur yang dipakai, referensi, dan ketentuan umum wajib dimengerti dan dikuasai.

Dan terakhir Ketiga, perkembangan terkini dari mesin ukur, proses pengukuran dan metode pelaksanaan proses pengukuran harus selalu diikuti, khususnya sistem dalam industri 4.0.

Maka, untuk mengasah skil siswa SMK dalam bidang metrologi agar siap menghadapi industri 4.0, sebanyak 30 siswa dari 20 SMK se-Jakarta mengikuti kompetisi metrologi dalam LKS (Lomba Kompetensi Siswa) SMK 2020, pada 26-27 Februari 2020 di Kantor Dinas Pendidikan Jakarta Selatan. 

Acara ini merupakan kerja sama antara PT Kawan Lama Sejahtera dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. 

Kompetisi bidang metrologi ini didukung oleh brand alat ukur ternama asal Jepang, Mitutoyo. 

Dengan berpartisipasi dalam kegiatan LKS SMK 2020 ini, PT Kawan Lama Sejahtera ingin memotivasi sekaligus meningkatkan kompetensi siswa SMK, khususnya jurusan Teknik Mesin dan Otomotif. 

Ilmu metrologi sangat dibutuhkan bagi siswa SMK khususnya jurusan teknik permesinan, karena di situ adalah dasar kompetensi yaitu pengukuran. 

Di dunia industri, nantinya dibutuhkan orang-orang teliti yang bisa mengevaluasi bahkan sampai melakukan Quality Control (QC) dari suatu komponen agar sesuai dengan target industri. 

"Maka dari itu, diperlukan uji kompetensi bidang pengukuran. Di antaranya penggunaan alat-alat ukur seperti jangka sorong, dial indicator, dan lainnya. Ini adalah dasar uji kompetensi keahlian siswa untuk menjadi karyawan di perusahaan industri,” jelas Diding Wahyudin, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Berikut daftar pemenang lomba metrologi dalam LKS SMK Tingkat Provinsi DKI Jakarta 2020. 

Pemenang juara I akan mewakili DKI Jakarta untuk berkompetisi di ajang LKS SMK Tingkat Nasional yang digelar di Kota Banjarmasin pada bulan Juni mendatang.

Juara I   : Dio Yoga Pratama, SMK Negeri 52 Jakarta

Juara II   : Arkan Fazle Ruby, SMK Bunda Kandung Jakarta

Juara III : Reza Pratama, SMK Negeri 35 Jakarta