Di Hannover Messe 2020, Kemenperin Bakal Tarik Investasi Jerman di Sektor Energi Kelistrikan & Digital

Oleh : Ridwan | Kamis, 27 Februari 2020 - 16:33 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Indonesia sebagai negara mitra resmi (official partner country) pada Hannover Messe 2020 telah siap menyampaikan pesan kepada dunia dan memberikan kinerja terbaik dalam ajang pameran teknologi industri terbesar di dunia tersebut. 

Dalam pelaksanaan eksibisi tersebut, yang bakal digelar pada 20-24 April 2020 di Hannover, Jerman, paviliun nasional Indonesia akan menampilkan lebih dari 170 co-exhibitors di area seluas 3.000 meter persegi.

"Sampai saat ini persiapan berjalan dengan sangat baik, program-program, juga sudah kami rancang untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia mampu," kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Doddy Rahadi di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Dalam Hannover Messe 2020, lanjut Doddy, delegasi Indonesia akan menampilkan lembaga riset dan startup Indonesia dan mengangkatnya dalam seminar dan konferensi, baik di paviliun Indonesia maupun di kegiatan-kegiatan yang diagendakan penyelenggara.

Dijelaskan Doddy, Indonesia memiiki ekositem startup dengan jumlah tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini didukung oleh 143 juta pengguna internet aktif dan 106 juta pengguna media sosial. Bahkan, Indonesia yakin bahwa ekonomi digital akan mencapai US$ 150 miliar pada tahun 2025.

Selain itu, tambahnya, Indonesia memiliki peluang besar dalam memacu sektor industri nasional agar berdaya saing global, terutama melalui kerja sama bidang investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). Kesempatan tersebut ingin direbut dan dimanfaatkan ketika perhelatan Hannover Messe 2020. 

"Hannover Messe merupakan ajang yang tepat untuk menunjukkan kemampuan sektor manufaktur Indonesia di mata dunia, terutama dalam transformasi menuju era industri 4.0," jelasnya.

Lebih lanjut, Doddy menyampaikan, di ajang Hannover Messe 2020, Kemenperin akan fokus menampilkan lima sektor manufaktur unggulan yang mendapat prioritas pengembangan sesuai arah peta jalan Making Indonesia 4.0. Kelima sektor tersebut adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri kimia, industri elektronik, dan industri otomotif.

"Kami akan perlihatkan secara tematik dari hulu sampai hilirnya seperti industri tekstil dan otomotif. Sebab, Indonesia sudah memiliki struktur yang dalam di sektor tersebut," jelas Doddy.

Ditempat yang sama, Staf Khusus Menteri Perindustrian Amir Sambodo menyampaikan, dipilihnya Indonesia sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2020 menjadi bukti bahwa Indonesia telah berhasil dan siap menerapkan teknologi 4.0 di sektor industri.

"Kita akan tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sudah memiliki kemampuan dalam menerapkan teknologi 4.0," kata Amir.

Amir optimis, dengan menjadi negara mitra resmi Hannover Messe 2020, Indonesia dan Jerman akan semakin menguatkan hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama di bidang investasi. "Tentunya, kita ingin Jerman akan meningkatkan lebih besar lagi investasinya di Indonesia, terutama di sektor energi kelistrikan dan digital, dan tentunya TKDN nya akan kita dorong juga," tuturnya.