IHSG Konsolidasi, Enam Saham Jadi Perhatian

Oleh : Wiyanto | Senin, 24 Februari 2020 - 05:28 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Secara teknikal seakan pulled back Moving Average 20 hari dan upper bollinger bands dengan konfirmasi break out support Moving Average 5 hari dilevel 5900. indikator Stochastic terkonsolidasi dengan momentum RSI yang belum mencapai momentum overbought.

"Sehingga membuat kemungkinan pergerakan selanjutnya terkonsolidasi minim signal pendorong penguatan optimis setelah tidak mampu break out resistance MA20 dengan support resistance 5843-5959," kata analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Senin (24/2/2020).

Saham-saham yang masih cukup menarik secara teknikal diantaranya; BBCA, INCO, MEDC, TLKM, RALS, PGAS.

IHSG (-1.01%) terkoreksi 60.23 poin kelevel 5882.25 setelah serangkaian penguatan ditengah pekan. Sektor indeks industri dasar (-2.52%) memimpin pelemahan sedangkan penguatan sektor indeks Infrastruktur (+0.39%) tidak mampu menahan aksi jual investor hingga akhir sesi perdagangan akhir pekan.

Saham BBRI (-1.10%), UNVR (-1.96%) dan BRPT (-4.92%) menjadi penekan IHSG sejak awal sesi perdagangan. Aksi jual investor pada saham-saham yang telah menguat sejak tengah pekan ini menjadi faktornya. Sedangkan saham TLKM (+1.65%) naik lebih dari sepersen tidak mampu menahan pelemahan IHSG.

TLKM menguat setelah komentar mentri BUMN mengenai potensi penutupan PT Telkom ditegur oleh beberapa pihak. Minimnya katalis dalam negeri menjadi alasan investor untuk melakukan aksi ambil untung diakhir pekan.

Investor asing pun tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar 343.85 Miliar rupiah dengan saham BBRI, BBCA, BMRI dan BBNI yang menjadi top net sell value.

Bursa Eropa membuka perdagangan pada zona negatif dengan indeks Eurostoxx (-0.33%), FTSE (-0.47%) dan DAX (-0.18%) bergerak melemah dipimpin perusahaan pertambangan dan energy disana.

Imbal hasil treasury 10 tahun jatuh menandakan perpindahan aset berisiko ke aset haven. Investor disiagakan oleh lonjakan infeksi diluar China dan serangkaian peringatan baru dari perusahaan tentang dampak potensial terhadap bisnis.

Di tempat lain, minyak mentah tergelincir setelah mencapai tertinggi dalam hampir empat minggu setelah lonjakan ekspor AS dan penurunan dramatis dalam ekspansi persediaan domestik.

Fokus investor selanjutnya masih akan seputar krisis kesehatan di Tiongkok dan sebagaian menunggu data laporan pendapatan perusahaan untuk tahun 2019.