Penguatan IHSG Berlanjut di Level 5950-6060

Oleh : Wiyanto | Rabu, 12 Februari 2020 - 05:33 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Secara teknikal meskipun ada penguatan, IHSG ditutup membentuk pola bearish counter attack pada candlesticknya. Pergerakan menguji moving average 5 hari dengan indikator stochastic dan RSI yang masih terkonsolidasi.

"Peluang penguatan lanjutan pada sesi perdagangan selanjutnya masih terbuka namun tidak begitu optimis dengan support resistance 5950-6060," ujar analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Saham-saham yang masih dapat menjadi fokus investor secara teknikal diantaranya; INKP, TPIA, BBRI, TLKM, PGAS, ADRO, PTBA, UNTR, SCMA, WSKT, ADHI, MIKA.

IHSG (+0.04%) menguat 2.31 poin ke level 5954.40 pada perdagangan Selasa (11/02). Secara sektoral motor penggerak IHSG pada perdagangan hari ini yaitu sektor pertambangan (+0.64%) dan properti (+0.51%). Adapun saham-saham big caps yang menjadi penopang penguatan indeks yaitu BTPS (+7.54%), BMRI (+0.65%) dan TPIA (+1.13%). Saham-saham batubara seperti PTBA (+2.67%), INDY (+1.18%) dan ADRO (+2.73%) terangkat setelah kabar kenaikan permintaan batubara di China. Selain itu, emiten batubara dalam negeri juga tengah melakukan ekspansi bisnis PLTU guna untuk menyerap produksi dalam negeri. Investor asing juga kembali mencatatkan aksi beli bersih sebesar IDR 226.2 miliar. Sejalan dengan pergerakan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga terpantau menguat 0.27% ke level IDR 13,675/USD.

Mayoritas ekuitas di Eropa dibuka optimis. Eurostoxx (+0.77%), FTSE (+1.05%), dan DAX (+1.00%) kompak menguat mengiringi penguatan di bursa Asia, dipimpin oleh perusahaan pembuat mobil dan pertambangan. saham Daimler AG melonjak 3 persen setelah pabrikan mobil asal Jerman ini meningkatkan proyeksi laba untuk tahun 2020. Selanjutnya Investor tengah menanti pidato dari ketua Fed yaitu Jerome Powell terkait kebijakan moneter ditengah wabah virus. Saat ini, investor di Eropa juga sedang fokus pada pidato dari presiden ECB di parlemen Eropa. Sementara harga minyak WTI (+1.59%) terpantau menguat ke level US$50.4/barel. Pemangkasan minyak berpotensi lebih dalam oleh OPEC + untuk mengatasi tekanan yang muncul pada permintaan minyak.