Bahana Sekuritas Migrasi Platform Transaksi Direct Market Access bagi Nasabah Kelembagaan

Oleh : Herry Barus | Senin, 10 Februari 2020 - 09:58 WIB

INDUSTRY.co.id -  Jakarta – Perkembangan industri 4.0 bergerak sangat cepat, membuat peran teknologi menjadi kunci penting untuk seluruh sektor, termasuk bagi industri keuangan. PT Bahana Sekuritas sangat menyadari pentingnya teknologi untuk memberikan nilai tambah dan kemudahan bagi para nasabahnya baik kelembagaan maupun perorangan.

 Sejak tahun lalu anak usaha dari Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini, telah melakukan inovasi teknologi khususnya bagi perdagangan saham, obligasi maupun surat berharga lainnya secara online atau yang lebih dikenal dengan online trading. Inovasi tersebut mencakup migrasi terhadap infrastruktur, sistem dan aplikasi dari yang sebelumnya menggunakan sistem direct trading.

 ‘’Sebagai langkah awal kami sudah melakukan pembaharuan terhadap hardware atau jaringan hingga aplikasi bagi nasabah kelembagaan yang sekarang disebut Direct Market Access (DMA),’’ papar Direktur Operasi Bahana Sekuritas Susilo Zulfachmi. Inovasi terkini bagi nasabah perorangan sedang kami lakukan, dalam waktu dekat diupayakan akan selesai, sehingga seluruh nasabah bisa melakukan transaksi dengan lebih cepat, tambah Susilo.

 Migrasi sistem DMA yang telah dilakukan sekuritas milik negara ini, telah mendapatkan sertifikasi kelayakan dari self-regulatory organization (SRO) regulator yakni Bursa Efek Indonesia (BEI). Melalui migrasi ini ada empat manfaat yang bisa dinikmati nasabah kelembagaan yakni market timing yang semakin cepat. Dalam hal ini nasabah dapat memanfaatkan kecepatan order melalui sistem DMA, sehingga pesanan transaksi dapat diteruskan ke bursa dengan latency yang minimum.

 Kedua, kapasitas order yang semakin besar hingga 1 juta order per hari. Ketiga, nasabah dapat memanfaatkan fitur algotrading dengan tingkat akurasi yang sangat baik. Keempat, efisiensi biaya operasional infrastruktur jaringan data atau konektivitas (fixed network) serta lisensi sitem DMA sekitar $250.000 per tahun, yang semula sekitar $450.000 per tahun.

 ‘’Melalui migrasi ini kami berupaya meminimalisasi tingkat risiko operasional  yang dapat berdampak kepada nasabah karena kehilangan momentum untuk mendapatkan market timing yang tepat sebagai akibat terjadinya waktu tunda yang lama sejak order transaksi dilakukan hingga terbentuknya transaksi di bursa,’’ ujar Susilo. Selain itu, kami dapat melakukan proses client connectivity atau on boarding client pada hari yang sama, sedangkan sebelumnya membutuhkan waktu sekitar 2 minggu, tambahnya. 

 Sejalan dengan perkembangan produk-produk pasar modal yang semakin bervariasi, Bahana berencana untuk melakukan pengembangan teknologi infrastruktur secara bertahap khususnya pengembangan integrasi otomasi proses bisnis yang bisa mengakomodasi produk warrant structure, exchange traded fund (ETF) berbasis saham serta sistem yang diperlukan untuk mengakomodasi produk stock lending and borrowing (SLB).