Relawan Yakin Jend Moeldoko Tak Terlibat Kasus Jiwasraya

Oleh : Herry Barus | Jumat, 07 Februari 2020 - 21:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Baru-baru ini seorang yang mengaku Relawan Jokowi dan mantan aktivis 98 mencerca Kepala Staf Presiden , Jenderal Purn. TNI Moeldoko sebagai Pejabat yang tidak becus dan terindikasi terlibat dalam kasus korupsi Jiwasraya. 

Serangan  itu disebarkan di Medsos oleh Aznil Tan setelah Aznil Tan gagal menjadi Tenaga Ahli Utama KSP. Aznil Tan bahkan sampai meminta Presiden Jokowi mencopot Jenderal Purn. Moeldoko dari KSP

Ocehan dan cercaan Aznil Tan ini dinilai oleh Aktivis Join Metal (Jokowi-Maruf Amin Menang Total), Teddy Syamsuri,  sebagai nyanyian sumbang, sangat  memalukan, naif dan provokatif, beraroma sakit hati dan dendam kesumat, sehingga yang keluar adalah sumpah serapah dan hasutan. diksi diksi yang digunakannya mirip seperti pertarungan hoaks, ujaran kebencian, fitnah, hujatan dan hasutan seperti ketika masa kampanye pilpres 2019 yang lalu

Relawan lebih percaya pada kehati-hatan dan ketelitian Jokowi dalam memilih squad kabinet dan pejabat pejabat penting, termasuk dalam hal Penetapan Moeldoko sebagai KSP pada periode keduanya.

Dalam tuduhan ketrlibatan Moeldoko di kasus korupsi Jiwasraya, Aznil Tan menyebut untuk kepentingan pilpres, artinya Aznil Tan menuduh bahwa sebagian dana kampanye 01 berasal dari Jiwasraya, karena Moeldoko ketika itu posisinya sebagai Wakil Ketua TKN, sesuatu yg diharamkan oleh Jokowi, dan Moeldoko pasti tak akan berbuat sebaliknya, Pada kenyataannya Kejagung sudah menetapkan 5 tersangka, dan tidak ada nama Moeldoko

Aznil Tan menyebut  Moeldoko mengangkat mantan lawan politik Jokowi sebagai tenaga Ahli dan sebagian besar Penasihat, padahal Presiden Jokowi juga telah mengangkat Ali Muchtar Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama KSP dan memberikan jabatan Menteri Prabowo dan Edi Prabowo

Aznil Tan juga menyebut gaji Penasihat yg diangkat Moeldoko bergaji 50 juta, padahal dia tahu bahwa Penasehat tidak ada dalam nomenklatur, bagaimana bisa menggaji mereka, dan lagi pundi-pundi uang mereka sudah milyaran bahkan trilyun. Kalau mereka menerima gaji 50 juta, apakah logis ?? Itu pasti merendahkan kelas dan martabat

Menurut Teddy Syamsuri, Pengangkatan Penasihat bersifat personal karena kebutuhan bahwa Moeldoko memerlukan sumbangsih pemikiran 

Para ahli untuk mensukseskan tugas-tugasnya yang kompleks, kalau ternyata Moeldoko tidak menggaji mereka, justru merupakan terobosan yang brilian, seperti Ahok yang membangun lintas Semanggi tanpa uang negara

Jadi selain pandai membuat tuduhan halusinasi cenderung fitnah  Aznil Tan juga piawai dalam membuat dan menyebarkan hoax, Relawan jadi ragu apakah mungkin Aznil Tan benar murni pendukung Jokowi, kegaduhan  yang dibuatnya sangat murahan, bermuatan hoax, ujaran kebencian dan fitnah, atau Aznil Tan hanya digunakan sebagai pion, dan ada pihak lain yang berkepentingan bermain didalamnya

Media online yang dipakai Aznil Tan untuk memuat dan  mengangkat ocehannya adalah Link Berita  berinisial KATTA, sebuah media online yang memuat berita setengah jadi tanpa check rechek ke pihak pihak berwenang atau yang terkait, atau berita hoax, yang penting bisa meramaikan jagad maya, dan meraup banyak pundi recehan.  Media super hoax seperti inilah yang selalu bermain untuk saling menjatuhkan baik pada Pilpres, Pilkada, atau untuk kepentingan kepentingan tertentu, lambat lain pasti konspirasi hoax Aznil Tan ini pasti terbongkar

Saya dan kawan2 Relawan malah  bersyukur bahwa Aznil Tan akhirnya tertolak di staf KSP. Kalau saja Aznil jadi bertengger di lingkungan Istana, saya  yakin pasti akan rusak susu sebelanga. Keagungan Istana akan tercabik oleh karakter performa dan kinerja Aznil Tan yg minus

Jelas Aznil tak sebanding dengan Johan Budi atau Ali Muchtar Ngabalin 

Aznil Tan mengaku aktivis 98, tapi beda jauh karakter dengan Adian Napitupulu dan lain2 yg dukung Jokowi tanpa reserve. Karena bukan utk Jokowi pribadi, tapi utk NKRI dan utk Rakyat Indonesia. Fakta Adian yg dipanggil langsung dan ditawari posisi oleh Presiden Jokowi, tapi dia menolak dengan elegan, itulah kepribadian Relawan sejati

Relawan sangat yakin pasti pak Jokowi juga tidak suka dengan kegaduhan seperti yg dibuat Aznil Tan

Rakyat sangat tahu kinerja yang berkualiatas KSP Moeldoko dalam membentengi Presiden Jokowi dari berbagai hujatan dan serangan lawan-lawan politik dan pemecah belah bangsa, jadi Relawan Lebih Yakin bahwa Presiden Jokowi lebih mempercayai dan mempertahankan KSP Moeldoko, dibanding Aznil Tan yang ternyata pemroduksi hoax dan ujaran kebencian