Leonardo da Vinci Leonardo, Opera Omnia

Oleh : Herry Barus | Jumat, 07 Februari 2020 - 15:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta-Leonardo lahir tanggal 15 April 1452 di Anchiano, daerah Vinci dan ia dibaptis di sebuah paroki yang terdapat di daerah provinsi Firenze itu. Ayah Leonardo adalah seorang notaris, Piero da Vinci. Ketika sang Ayah pindah ke kota Firenze ia mempercayakan sang anak di bengkel milik Andrea del Verrocchio, yang saat itu merupakan tempat di mana dilakukan pelbagai eksperimen seni lukis termutakhir dan pusat perhatian para intektual dan seniman.

Pameran berlangsung di Museum Mandiri, Jakarta dibuka untuk umum mulai tanggal 6 Februari hingga 3 Maret 2020 dan menampilkan tujuh belas reproduksi maha karya Leonardo da Vinci termasuk lukisan Mona Lisa dan The Last Supper yang dihadirkan dengan format high-definition digital imaging dan skala sesuai ukuran aslinya.

Tahun 1470 Leonardo, yang ketika itu berusia delapan belas tahun, mendaftarkan diri dalam perkumpulan para pelukis di kota Firenze. Kehebatan pelukis dari kota Vinci ini terungkap dengan cepat, saat tahun 1478 penguasa kota Firenze memintanya membuat sebuah lukisan untuk Kapel San Bernardo in Palazzo Vecchio. Antara tahun 1469 dan 1476 ia mendalami ilmu dan sekaligus menjadi asisten profesional Verrocchio (seperti yang dapat dilihat pada lukisan altar, Battesimo di Cristo yang berada di Uffizi, lukisan malaikat disebelah kiri yang menopang jubah dan pemandangan adalah karya Leonardo).

Ini merupakan tahun-tahun penentu dan tidak dapat dilupakan oleh sang pelukis muda itu. Tahun 1481 biara Agustinian San Donato di desa Scopeto, memintanya untuk melukis Adorazione dei Magi untuk lukisan altar, yang saat ini berada di Uffizi. Ini adalah karya yang tidak selesai ia kerjakan karena harus pindah ke kota Milan melayani Adipati Ludovico il Moro. Untuk penguasa kota Milan ini, antara tahun 1495 dan 1497, Leonardo mengerjakan Cenacolo (Perjamuan Terakhir) di ruang makan gereja Santa Maria delle Grazie dan selain itu ia pun menjadi konsultan hidraulik dan bangunan (proyek menara tiburio Duomo, 1487 -1490), dan juga kegiatan yang berhubungan dengan teater (1490 di Kastil keluarga Sforza) dan tahun 1491, ia merealisasikan sebuah turnamen tombak dengan mengendarai kuda untuk merayakan Ludovico il Moro dengan Beatrice d’Este.

Sang Maestro yang banyak berpindah-pindah tempat pun lalu dikenal di kota-kota besar di Italia dan di Eropa. Di Firenze ia diminta untuk melukis Battaglia di Anghiari (1504) bertempat di Salone dei Cinquecento, bersaing dengan Michelangelo. Kemudian ia bekerja untuk sebagai perancang militer militer atas keinginan Cesare Borgia dalam rangka menaklukkan Romagna, lalu ia pernah ke Roma atas keinginan Paus Leone X (1513) dan tinggal di Belvedere dalam perlindungan Magnifico Giuliano de’ Medici. Kemudian karena menerima undangan dari raja Prancis, Leonardo pergi ke Amboise, tinggal di Kastil Cloux sampai hembusan nafas terakhirnya pada tanggal l2 Mei 1519.

Walaupun aktifitas profesional sepanjang lima puluh tahun tampaknya seperti waktu yang lama, lukisan yang ia hasilkan dan sampai pada kita saat ini sangatlah sedikit. Bahkan jumlahnya tidak sampai dua puluh. Beberapa lukisannya, diketahui dari berbagai sumber, telah banyak hilang (lukisan altar di Kapel San Bernardo in Palazzo Vecchio, Medusa koleksi keluarga Medici), ada juga beberapa karya lainnya yang belum diselesaikan (Adorazione dei Magi di Uffizi, San Girolamo di Pinacoteca Vaticana) dan beberapa lagi (lukisan mural Battaglia di Anghiari) yang rusak karena kesalahan teknis dalam pengerjaannya. Sebenarnya bagi Leonardo, lukisan bukanlah tujuan melainkan sebuah alat. Lukisan adalah instrumen yang ia gunakan untuk mencapai pengetahuan, penelitian ilmiah, melakukan eksperimen professional mutakhir.

Jadi sebenarnya melukis adalah sebuah aktivitas intelektual yang ditujukan untuk memahami, melalui imitasi dan interpretasi alam, mesin dunia yang masyhur. Kita tidak mungkin memahami lukisan Leonardo tanpa mengerti keseluruhan aktivitasnya yang luar biasa dalam hal spekulasi ilmiah tentang tubuh manusia, gerak terbang burung, permesinan, gerakan air, angin dan juga laut. Semuanya ini dicatat dalam tulisan-tulisan dan gambar-gambar yang disimpan dengan baik, sebagian besar di Perpustakaan Ambrosiana (Milan), di Royal Library (Windsor) dan di koleksi grafis di kota Firenze dan Venezia.

Leonardo, Opera Omnia

Leonardo adalah anak di luar nikah dari seorang notaris asal Firenze. Leonardo belajar secara autodidak dan kemampuan luar biasa yang ia miliki dalam hal menilik lingkungan sekitarnya, keingintahuan yang sangat besar didukung oleh hasrat berimajinasi, penelitian ilmiah dan inovasi dalam seni menjadikan dirinya sebagai sebuah lambang manusia Renaisans.

Bakat kreatif dan ekletik akan mengubah zamannya dan zaman-zaman berikutnya serta ketenarannya akan sampai di seluruh dunia.

Leonardo Opera Omnia menyingkap kehidupan dan kecerdasan sang maestro melalui karya-karya lukisnya.

17 duplikat karya Leonardo ini merapresentasikan perjalanan seni sang pelukis. Duplikat ini dikerjakan dengan menggunakan teknik digital yang memampukan kita bertatapan muka dengan karya aslinya. Karya luar biasa seperti Monna Lisa dan Perjamuan Terakhir diduplikat sesuai dengan ukuran aslinya dan dengan menggunakan pencahayaan yang benar kita mendapatkan sensasi seperti melihat karya aslinya.

Semua ini membentuk satu momen luar bisa yang membantu kita untuk memahami kecerdasan kreatif dan beragam yang dimiliki oleh Leonardo.

Opera Omnia

Operna Omnia lahir dari sebuah kesadaran bahwa warisan seni Leonardo, Raffaello, Caravaggio dan para maestro seni lukis lainnya, saat ini tersebar di berbagai museum, gereja dan koleksi pribadi, sehingga tidak memungkinkan kita mewujudkan sebuah pameran monografis besar.

Selain itu, tidak semua tempat-tempat di mana karya-karya ini disimpan mudah dicapai dan sering kali kita tidak mendapatkan izin untuk memindahkannya, juga karena biaya asuransi yang sangat besar dan secara fisik sulit untuk dipindahkan.

Melalui Opera Omnia, kita dapat membuat pameran di berbagai tempat di dunia ini dengan mudah, walau dalam bentuk yang berbeda dan dengan biaya yang terjangkau.

Kita dapat mengumpulkan karya lukis seorang pelukis dalam satu ruang pameran melalui duplikasi karya asli dengan resolusi yang sangat tinggi.

Proyek ini memiliki unsur sains karena dikerjakan bersama dengan prof. Antonio Paolucci, salah satu ahli seni di Italia dan di dunia sekaligus kurator pameran.