Laznas Baitulmaal Muamalat Rehabilitasi Korban Gempa Donggala

Oleh : Wiyanto | Kamis, 06 Februari 2020 - 18:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Donggala – Pasca musibah gempa bumi yang menghantam Sulawesi Tengah pada tahun 2018 lalu masih menyisakan penderitaan dan duka yang mendalam bagi para korban. Bahkan hingga saat ini, masih banyak masyarakat terdampak bencana yang belum memiliki tempat tinggal yang layak.

Salah satu desa yang terdampak gempa bumi adalah Desa Oti, Kec. Sindue Tobata, Kab. Donggala. Akibat bencana tersebut, kondisi masyarakat desa sangat memprihatinkan, karena tinggal di hunian darurat atau shelter pengungsian. Hal ini menjadi semakin serius dengan masuknya musim penghujan seperti saat ini.

Sebagai bentuk kontribusi nyata untuk membangkitkan kembali semangat hidup dan meringankan beban mereka, Laznas Baitulmaal Muamalat (BMM) melakukan program rehabilitasi pasca bencana dengan membangun infrastruktur Dusun Zakat Muamalat (DZM) di Desa Oti sejak bulan Juli hingga Desember 2019. Adapun total anggaran yang disalurkan sebesar Rp2.227.405.011.

Saat ini sebanyak 82 unit rumah harapan dengan konsep recycle house beserta fasilitas MCK, 1 rumah pendamping, dan 1 madrasah telah selesai dibangun dan ditempati oleh masyarakat korban bencana di Desa Oti. Kurang lebih 350 jiwa merasakan manfaat dari program tersebut.

Direktur Eksekutif BMM mengungkapkan bahwa, “Pembangunan infrastruktur ini merupakan awal dari Program DZM yang mencakup bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dengan pembangunan infrastruktur ini diharapkan kebutuhan darurat masyarakat terpenuhi dan memiliki semangat untuk kembali bangkit dan menjadi masyarakat yang lebih baik dan sejahtera”. di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Selain itu, BMM juga bekerjasama dengan PT. Amindoway Jaya (Amway Indonesia) untuk membangun 11 sumur bor. Hal tersebut dikarenakan sumber air bersih di wilayah Desa Oti telah tercemar dan tidak layak digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat. Bahkan sebelumnya, hampir seluruh masyarakat Desa Oti tidak memiliki fasilitas MCK dan memiliki kebiasaan untuk membuat kotoran langsung ke laut. Jika dibiarkan terus menerus dikhawatirkan masyarakat akan mudah terjangkit banyak penyakit.

Dharmaparayana S., selaku Head of Marketing & Communication Amway Indonesia mengungkapkan, “Sudah menjadi visi Amway untuk membantu orang mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dan dengan kerjasama yang kami jalin Bersama Laznas Baitulmaal Muamalat, kami harapkan masyrakat di wiliyah Desa Oti dapat memiliki kehidupan yang lebih baik, lebih sehat, terutama dengan terpenuhi kebutuhan mendasar mereka atas air bersih.”

Pada hari Kamis (06/02/2020) BMM bersama Amway Indonesia meresmikan pembangunan rumah harapan dan fasilitas air bersih melalui program DZM di Desa Oti. Acara yang di adakan di Lapangan Madrasah Muamalat di Desa Oti dihadiri oleh Bupati Donggala, Drs. Kasman Lassa, S.H., Direktur Eksekutif BMM, Teten Kustiawan, Sekretaris Yayasan Amway Peduli, Riana Nur Wulan, Branch Manager Bank Muamalat Cabang Palu, Bambang Haryo Nugroho, Kepala Desa Oti, Syafiudin, jajaran aparatur, dan masyarakat Desa Oti.

Program rehabilitasi pasca bencana bukan sekedar pembangunan hunian fisik, diharapkan nantinya masyarakat memiliki tujuan yang lebih jauh untuk membangun masyarakat yang memiliki spiritual keislaman yang baik, peradaban, sekaligus pemberdayaan ekonomi. Untuk itu, BMM juga memberikan pendampingan kepada masyarakat Desa Oti dengan menghadirkan dai atau pemuka agama untuk membimbing masyarakat desa. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat kembali bangkit setelah musibah yang menimpa mereka dan dapat lebih semangat dalam menjalani hidup.

“Program DZM merupakan program jangka menengah yang memerlukan sumber daya tidak kecil. Oleh karena itu, sinergi dengan berbagai pihak dan adanya pendayagunaan merupakan keniscayaan untuk suksesnya program ini. Terima kasih saya sampaikan untuk berbagai pihak yang telah bekerja sama dengan BMM, khususnya Amway Indonesia. Semoga sinergi ini dapat kita lanjutkan dalam program-program kemanusiaan dan pemberdayaan lainnya”. Tutup Teten Kustiawan, Direktur Eksekutif BMM.