Tahun 2019, Penjualan Lahan Kawasan Industri Naik 50 Persen

Oleh : Ridwan | Kamis, 30 Januari 2020 - 16:30 WIB

INDUSTRY.co.id

Jakarta - Penjualan lahan kawasan industri pada tahun 2019 meningkat tajam hingga 50 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar saat ditemui Industry.co.id seusai acara Dialog Nasional di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

"Tahun 2019 penjualan lahan meningkat 50 persen dari tahun lalu atau sekitar 270 ha," kata Sanny.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh HKI, angka penjualan lahan kawasan industri pada tahun 2018 jumlahnya mencapai 180 hektare (ha).

Menurut Sanny, meningkatnya penjualan lahan kawasan industri karena didukung oleh keberlanjutan program-program perbaikan dari pemerintah. Apalagi gelaran Pemilu 2019 berjalan aman dan lancar.

"Setelah dipastikan Pemilu berjalan baik, para investor mulai melanjutkan kontrak-kontrak negoisasi dan investasi," terangnya.

Sanny optimis tahun 2020, angka penjualan lahan kawasan industri akan semakin meningkat. Pasalnya, sudah ada beberapa industri besar yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia.

"Salah satu contohnya kan ada Hyundai yang sudah masuk ke Deltamas, Cikarang. Dan juga ada beberapa imvestor besar dari industri makanan dan minuman, dan industri data center (Amazon)," terang Sanny.

Seperti diketahui, Hyundai Motor Company (HMC) akan realisasikan komitmen investasi di Indonesia sebesar US$ 1,5 miliar di tahun ini mulai bulan Maret mendatang. Investasi sebesar US$ 1,5 miliar adalah untuk pembangunan pabrik baru Hyundai dalam dua tahap. Tahap pertama akan dikerjakan pada periode 2019-2021 dan tahap kedua pada periode 2022 - 2030

Tak hanya Hyundai, perusahaan penyedia layanan komputasi awan asal Amerika Serikat, Amazon Web Services (AWS) juga akan menanamkan invetasi di Indonesia.

Perusahaan yang merupakan divisi layanan teknologi milik Amazon ini akan membuka kawasan infrastruktur atau AWS region di Jakarta pada akhir tahun 2021 atau awal 2022.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah bertekad untuk terus menciptakan iklim investasi yang kondusif, salah satunya melalui pemberian kemudahan perizinan usaha dan insentif.

"Berdasarkan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah pengembangan kawasan industri terpadu," jelasnya.

Melihat antusiasme dari para investor yang ingin mengembangkan usahanya, menurut Menperin, pemerintah juga siap menyambut dengan membangun infrastruktur yang terintegrasi, pembukaan kawasan industri baru, dan menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan sektor industri.

"Ini yang menjadi tugas kami untuk mendorong peningkatan investasi di sektor industri," terangnya.