Kementerian Pastikan PT Inalum Induk Holding BUMN Tambang

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 Maret 2017 - 16:04 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kementerian BUMN memastikan PT Inalum (Persero) sebagai induk Holding BUMN Tambang yang ditargetkan terbentuk pada 2017.

"Pembentukan Holding BUMN Tambang terus dikebut. Inalum menjadi induk holding, agar lebih cepat, optimal dan lebih terkontrol karena saham Inalum 100 persen milik negara," kata Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (22/3/2017)

Sesuai roadmap BUMN Tahun 2005-2019, pembentukan Holding BUMN Tambang menjadi kebijakan pemerintah agar dapat menguasai cadangan dan sumber daya mineral dan batubara, menjalankan program hilirisasi dan kandungan lokal, serta menjadi salah satu perusahaan kelas dunia.

Dalam Holding Tambang tersebut, memasukkan empat perusahaan tambang BUMN yaitu, PT Inalum (Persero), PT Bukit Asam Tbk (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (Persero), dan PT Timah Tbk (Persero).

Bertindak sebagai induk Holding BUMN Tambang tersebut yaitu PT Inalum, yang menguasai 65 persen saham Antam, 65,02 persen saham Bukit Atam dan 65 persen saham Timah, dengan masing-masing didalamnya terdapat 1 saham seri A milik pemerintah.

"Penguatan BUMN Tambang melalui holding menjadi pilihan untuk menjawab dan mengatasi berbagai tantangan ke depan. Diharapkan Holding BUMN Tambang masuk dalam Fortune Global 500," kata Harry.

Ia menjelaskan, manfaat Holding BUMN Pertambangan bagi pemerintah yaitu meningkatkan pemasukan negara dari pajak, royalti dan dividen.

Selanjutnya, membangun industri tambang hulu ke hilir, pengurangan impor bahan baku industri, serta meningkatkan nilai tambah.

"Pajak dan royalti yang dibayarkan ke pemerintah semakin besar, memberikan manfaat efek multiplier, mampu memproduksi beragam mineral olahan, serta melaksanakan berbagai proyek hilirisasi," tegas Harry.

Sementara itu, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K Ro mengatakan, tujuan utama pembentukan holding BUMN Tambang adalah membentuk perusahaan tambang yang besar kuat, lincah dan berdaya saing.

Aloysius menjelaskan, Holding BUMN Tambang dimulai dengan pembentukan Operasional Holding dengan mengalihkan saham 4 BUMN kedalam Inalum.

"Kemudian dilakukan proses pembetukan Strategic Holding, dimana Inalum sebagai Holding akan men-"spin off" kegiatan operasionalnya," ujarnya seperti dilansir Antara.

Aloysius menambahkan, pengembangan Holding BUMN Pertambangan akan fokus pada kegiatan-kegiatan pengembangan sumber energi, peningkatan nilai tambah mineral dan investasi berkelanjutan.

"Salah satu yang dipersiapkan dalam waktu dekat, adalah Holding BUMN Tambang menjadi pintu masuk BUMN untuk mengambilalih saham divestasi hingga 51 persen saham Freeport," kata Aloysius.