Mengenal Utomo Josodirdjo, Salah Satu Pendiri President University yang Menjadi Bapak Akuntansi Indonesia

Oleh : Hariyanto | Rabu, 22 Januari 2020 - 17:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Sembilan puluh menjadi angka yang spesial bagi Utomo Josodirdjo, legenda perakuntansian Indonesia. Di usia ke 90, Utomo, yang merupakan salah satu pendiri President University ini meluncurkan sebuah buku berjudul “A Journey Through Time: The Memoir of Utomo Josodirdjo”. 

Acara peluncuran buku dan sharing session dilaksanakan di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta pada Rabu (22/1/2020) dan dihadiri oleh mahasiswa serta dosen President University.

"Buku ini merupakan buku biografi terbaik yang pernah saya baca. Saya kira pengalaman hidup Pak Utomo dalam memajukan dunia akuntansi dan mencetak SDM berkualitas yang tekenal di Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan dosen yang hadir hari  ini," ungkap S. D. Darmono, pendiri President University yang juga bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut.

Memulai sesi sharing, Utomo menceritakan pengalamannya dalam mendirikan salah satu firma akuntansi pertama di Indonesia. Firma ini dibangun untuk menciptakan kesetaraan hak pekerja akuntan, meningkatkan kompetensi akuntan Indonesia sehingga tidak kalah dengan akuntan asing, serta agar pelayanan firma akuntan ini terbuka bagi siapa saja. 

Perkembangan firma miliknya melejit pesat dan mendunia setelah bekerja sama dengan SyCip Gorres Velayo & Company (SGV) dari Manila. Selain itu, dirinya juga menginisiasi kemitraan SGV dengan Arthur Andersen asal Amerika. Terus melejit, SGV menjadi anggota dari Ernst & Young Global Limited, firma akuntansi terkemuka dunia.

Langkahnya dalam mengembangkan sumber daya manusia diyakini sebagai salah satu kunci kesuksesan Utomo Josodirdjo.

Di dunia akademik, Utomo tidak hanya menjadi salah satu pendiri President University. Ia juga adalah sosok yang merintis pendirian jurusan akuntansi di Universitas Airlangga, Surabaya. Dia adalah tokoh penting dalam perubahan sistem akuntansi model Belanda ke sistem akuntansi model Amerika di Indonesia. 

"Yang membedakan kedua sistem ini adalah satu hal, future prediction. Di sistem akuntansi model Amerika, dengan membaca laporan keuangan, kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada perusahaan di masa mendatang," ujar Utomo.

Selain berbicara mengenai akuntansi, Utomo mengajarkan pentingnya praktek kerja dalam sistem pendidikan akuntansi dan networking. “Sepulang dari Harvard, saya mendirikan Sabang College. Yang diajarkan di sana teorinya pendek, to the point, dan bisa dipraktekkan langsung. Sebagian besar lulusannya berhasil dalam kedudukan dan keuangan, ada yang jadi menteri, ada juga yang jadi sekjen,” kenangnya.

Kisah menarik juga diungkapkan Darmono dan Utomo yang saling mengenal melalui permainan golf. Menurut keduanya, bermain golf tidak hanya menjadi hobi, tetapi juga sebagai ajang networking. Utomo mengungkapkan, “Dari bermain golf, saya membangun relasi dengan banyak orang dan tokoh penting dalam dunia bisnis dan pemerintahan.”

Kisah Utomo yang dituangkan dalam buku setebal 259 halaman ini menjadi inspirasi tidak hanya bagi mahasiswa President University, namun juga bagi seluruh anak-anak muda di Indonesia tentang bagaimana kegigihan dan kepemimpinannya mempengaruhi dunia pendidikan, bisnis, dan kehidupan sosial.