Tanoto Foundation Dukung Peneliti Lahirkan Inovasi Terapan

Oleh : Herry Barus | Rabu, 22 Maret 2017 - 05:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Tanoto Foundation yang bergerak dalam bidang pendidikan mendorong terus munculnya peneliti baru di Indonesia sehingga dapat melahirkan inovasi-inovasi terapan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Peneliti kita jumlahnya masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk secara nasional," kata Ketua Pengurus Tanoto Foundation Sihol Aritonang di Jakarta, Selasa (21/3/2017)

Di acara publikasi Tanoto Student Research Award (TSRA) 2017, dia mengatakan Bank Dunia mencatat Indonesia memiliki sedikit peneliti jika dibandingkan negara lain.

Indonesia, kata dia, hanya memiliki 550 peneliti per satu juta penduduk pada 2015 atau meningkat dari 213 peneliti per sejuta penduduk pada tahun 2000. Jika dibandingkan dengan Malaysia jumlah itu kalah jauh yaitu meningkat menjadi 1.793 per satu juta penduduk pada 2014 dari 274 peneliti per sejuta penduduk pada 2000.

Menurut Sihol, pertumbuhan jumlah peneliti di Indonesia kalah jauh dibandingkan dengan Malaysia. Untuk itu, diperlukan lebih banyak lagi peneliti terutama muncul dari kalangan sivitas akademika kampus.

Agar memiliki daya saing dengan negara maju, kata dia, Indonesia harus meningkatkan jumlah peneliti terutama yang bergerak dalam penelitian terapan yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara langsung.

Tanoto Foundation, kata dia, menggelar TSRA sebagai wadah kompetisi dari lima kampus di Indonesia melakukan kompetisi penelitian yang dilakukan mahasiswa. Secara langsung atau tidak hal ini dapat memicu bertambahnya peneliti di Indonesia.

Di antara kampus tersebut, kata dia, adalah Universitas Indonesia, Istititut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hasanuddin dan Universitas Sumatera Utara.

Sihol mengatakan kemitraan Tanoto Foundation dengan lima kampus itu telah melahirkan 440 penelitian terapan di berbagai bidang di antaranya teknologi, kesehatan, pertanian dan lingkungan hidup.

Seperti dilansir Antara, saat ini TSRA 2017 telah muncul lima inovasi penting hasil penelitian mahasiswa dari lima perguruan tinggi yang menjadi mitra Tanoto Foundation.

Inovasi-inovasi itu, kata dia, di antaranya pesawat tanpa awak drone untuk pertanian (UI), pemanfaatan limbah batu alam untuk bangunan (ITB), pengebor tanah untuk bercocok tanam Silvator (IPB), teknologi laminasi bambu (Unhas) dan pengecek kadar gula darah melalui air seni dari USU.

Dia mengatakan ke depannya agar inovasi-inovasi peneliti mahasiswa itu dapat dikomersialisasikan. Kendati demikian, komersialisasi hasil riset bukan tujuan utama TSRA melainkan sebagai bonus. Tujuan utama dari TSRA adalah untuk memicu tumbuhnya jumlah peneliti sehingga ideal jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.