Jumpa Kepala BKPM Bahlil, CEO Abu Dhabi ini Akan 'Singapura-kan' RI

Oleh : Herry Barus | Selasa, 14 Januari 2020 - 06:00 WIB

INDUSTRY.co.id - Abu Dhabi-- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berjumpa sejumlah CEO dan investor di Emirates Palace Hotel, Abu Dhabi, Uni Emirate Arab baru-baru ini.

Salah satunya, Bahlil menerima Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi.

"Kepada Kepala BKPM, Jameel bilang akan menjadikan Indonesia sebagai hub dari investasinya di Asia Tenggara atau ASEAN," ujar Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi Rizal Calvary Marimbo di Abu Dhabi, UEA, hari ini.

Rizal mengatakan, Masdar merupakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), yang aktif berinvestasi diberbagai negara.

"Melihat potensi Indonesia sangat besar dan diyakinkan oleh Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Masdar akan menjadikan Indonesia sebagai hub investasinya di ASEAN," pungkas Rizal.

Rizal mengatakan,  selama ini hanya Singapura dan Malaysia menjadi tempat transit atau hub dana-dana investasi unlimited dari Timur Tengah. "Setelah diyakinkan Kepala BKPM, Masdar tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi mereka. Tapi juga akan menjadikan Indonesia sebagai hub investasinya ke negara-negara lain di ASEAN. Atau bisa dikatakan dia mau  Singapura-kan Indonesia," pungkas Rizal.

Sebagai langkah awal kehadirannya di Indonesia, Masdar akan bermitra dengan cucu usaha PT PLN yakni PJB membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit ini akan menjadi salah satu PLTS terbesar di ASEAN.

Tak hanya menjadikan hub, Jameel juga akan mengajak mitra-mitra dan investor rekanannya dari seluruh dunia untuk masuk ke Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Farah Ratna Dewi Indriani mengatakan, para investor yang telah berjumpa dengan Kepala BKPM sepakat memulai dan meningkatkan investasinya di Indonesia menyusul kian membaiknya kebijakan pemerintah akhir-akhir ini guna mempercepat realisasi investasi.

"Intinya investor lihat Pak Kepala BKPM ini gerakannya cepat. Inpres No. 7 2019 tiba-tiba sudah ditangan. Investor juga ditangani secara langsung," ujar Farah lagi