Debut Pertama di Bursa, Harga PGJO Langsung Terkerek 10 Persen

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 08 Januari 2020 - 10:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Harga saham PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO), startup di bidang digital tourism marketplace, langsung dibuka naik 10 persen atau Rp8 menjadi Rp88 per saham pada perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (08/01/2020) dibandingkan harga yang ditetapkan pada Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) sebesar Rp80 per saham.

Dalam PUPS yang dilaksanakan perseroan beberapa waktu lalu, manajemen PGJO menawarkan sebanyak 150 juta lembar saham, atau sekitar 48,98 persen dari total saham perseroan, kepada publik seharga Rp80 per saham. Dengan demikian, total modal tambahan yang diperoleh perseroan sebesar Rp12 miliar.

PGJO, yang merupakan startup rintisan dari anggota IDX Incubator, adalah saham emiten pertama yang tercatat di papan akselerasi. Proses pencatatan saham ini juga dilakukan melewati serangkaian proses di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI dengan mengacu pada ketentuan pencatatan yaitu Peraturan POJK 53 serta mengacu kepada Peraturan Bursa No. I-V tentang Ketentuan Khusus Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham di Papan Akeselerasi yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Dalam kata sambutannya pada acara pencatatan dan perdagangan perdana PGJO di BEI, Claudia Ingkiriwang, Presiden Direktur PGJO, mengungkapkan, melalui PUPS ini, PGJO yang juga diharapkan dapat mengkontribusikan pembangunan ekosistem pariwisata di Indonesia dapat juga dimiliki oleh masyarakat luas.

“Setelah melantai di bursa, langkah PGJO ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk teman-teman startup agar lebih berani untuk melantai di bursa, khususnya di mana OJK dan BEI telah memberikan kemudahan dengan dibukanya papan akselerasi untuk UMKM dan startup,” papar Claudia di BEI, Rabu (08/01/2020) pagi.

Claudia menjelaskan, dengan model bisnis yang prudent, namun tetap dinamis dalam melihat perubahan teknologi dan kebutuhan pasar khususnya di industri pariwisata Indonesia, dapat membangun semagat PGJO untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat kepada seluruh pemegang saham. (Abraham Sihombing)