Waskita Karya Berharap Raih Proyek Ruas Tol Sepanjang 877 Kilometer

Oleh : Abraham Sihombing | Selasa, 21 Maret 2017 - 10:16 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berharap bisa memperoleh proyek pengerjaan ruas tol sepanjang 877 kilometer (km) dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), ke depan.

“Proyek ruas tol baru yang akan diperoleh melalui tender ditargetkan sepanjang 194 km, melalui amandemen BPJT yang dimiliki Waskita Karya sepanjang 86 km, melalui prakarsa atau inisiatif sepanjang 378 km dan melalui akuisisi lain-lain sepanjang 219 km,” ujar M. Choliq, Direktur Utama WSKT, dalam konferensi pers usai RUPST di Kantor Pusat Waskita Karya di Cawang, Jakarta Timur, Jumat (17/03/2017).

Hingga kini, total proyek jalan tol yang diperoleh perseroan dari BPJT tercatat sepanjang 962 kilometer (km). “Sehingga, total proyek tol yang dikerjakan Waskita Karya nantinya bakal mencapai 1.839 km,” tukas Choliq.

Choliq mengemukakan, total ruas tol yang sudah dibangun Waskita Karya hingga kini sepanjang 50 km. Sepanjang 30 km adalah ruas tol hingga Pejagan dan sepanjang 21 km adalah ruas tol Pejagan-Pemalang hingga ke Brebes Timur.

“Hingga akhir 2017, total tol yang dibangun Waskita Karya ditargetkan sepanjang 300 km, hingga akhir 2018, total tol tersebut menjadi 800-900 km, dan hingga Juni 2019, Waskita Karya diharapkan sudah membangun jalan tol sepanjang 1.100 km,” papar Choliq.

Choliq menuturkan, Waskita Karya sepanjang Januari-Februari 2017 baru memperoleh kontrak baru sebesar Rp8,6 triliun, atau baru mencapai sekitar 11% dari target kontrak baru 2017 sebesar Rp80 triliun.

“Sementara itu, pendapatan perseroan per Februari 2016 tercatat sebesar Rp5,3 triliun, atau sekitar 13,59% dari target penjualan 2017 sebesar Rp39 triliun. Laba sepanjang periode tersebut sebesar Rp350 miliar, atau baru 10% dari target laba bersih 2017 sebesar Rp3,5 triliun,” kata Choliq.

Choliq juga mengungkapkan, para pemegang saham perseroan dalam RUPST tersebut juga menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2016 bernilai total Rp513 miliar, atau sebesar Rp37,87 per saham. Besarnya dividen yang dibagikan itu mencapai 30% dari laba bersih 2016 perseroan sebesar Rp1,81 triliun. Pembagian dividen akan dilaksanakan sebulan setelah pelaksanaan RUPST perseroan.

“Sisa laba bersih 2016 perseroan, setelah dikurangi oleh berbagai alokasi kebutuhan, akan dibukukan ke dalam laba ditahan (retained profit),” imbuhnya. ***